jpnn.com, LIVERPOOL - Laga antara Liverpool vs Arsenal di Anfield, Minggu (30/12) dini hari nanti tak ubahnya menjadi gelanggang pembuktian siapa penyerang terbaik Premier League musim ini (siaran langsung RCTI/beIN Sports 1 pukul 00.30 WIB).
Apakah Pierre-Emerick Aubameyang (Arsenal) yang untuk sementara menyandang gelar Golden Boot dengan 13 gol. Atau Mohamed Salah (Liverpool) yang sudah menghasilkan selusin gol musim ini dan periode 2017-2018 menjadi pemain terproduktif Premier League.
BACA JUGA: Petit: Liverpool vs Arsenal? Bisa 4-0
Keduanya sama-sama pernah menyabet gelar pemain terbaik Afrika. Satu di tahun 2015, yang lain di 2017. Kesamaan lainnya kedua pemain ini juga pernah menjadi top skor di satu di antara lima liga elite Eropa.
Nah, BT Sport kemarin (28/12) membeberkan statistik jika Aubameyang selain unggul satu gol di atas Salah, pemain asal Gabon itu memiliki rerata gol per menit lebih apik. Yakni 114 menit per gol. Sedangkan Salah 132 menit per gol.
BACA JUGA: Jadwal Premier League Pekan Ini: Ada Liverpool vs Arsenal
Area mencetak gol Aubameyang juga lebih komplit daripada Salah. Dari 13 gol Aubameyang di Premier League dua gol dari luar kotak penalti, tujuh gol di area penalti, dan empat gol dari kotak enam yards. Sementara Salah, tanpa gol dari luar kotak penalti, delapan gol di area penalti dan empat gol di kotak enam yards.
“Aubameyang mengonversi 27,7 persen tembakannya menjadi gol sedangkan Salah hanya 18,5 persen. Namun Salah memiliki persentase dribel sukses 70,18 persen sementara Aubameyang hanya 43,3 persen,” tulis BT Sport.
BACA JUGA: Pesan Enggak Sabaran Salah Buat Alisson Becker
Pelatih Liverpool Juergen Klopp kepada ESPN mengatakan sejak awal musim tak pernah satu kali pun terbersit meragukan kemampuan mencetak gol Salah. Meski tak mencetak gol per matchweek Premier League musim ini bagi Klopp kemampuan finishing eks pemain Chelsea dan Basel itu stabil.
“Dia (Salah, red.) beradaptasi dengan posisinya sebagai penghubung di lini depan dan tengah. Dia masih memiliki naluri mencetak gol tinggi, kecepatan, dan tentu kemampuannya mengeksekusi masih sangat bagus,” tutur pelatih berusia 50 tahun itu.
Klopp tak memungkiri jika empat gol Salah dalam sembilan matchweek Liverpool musim ini membuat banyak yang berpikir jika pemain yang dijuluki Egyptian King itu kehilangan maginya. Musim lalu, di musim perdana Salah membuat lima gol dan diakhir musim Salah jadi top skor dengan 32 gol.
Dislokasi bahu kiri Salah pada final Liga Champions 2017-2018 juga ikut membuat kemampuan pemain kelahira Nagrig Mesir itu menurun. Meski hanya sekitar 10 sampai 15 persen.
“Mungkin jika Salah seorang pekerja kantoran dan mengalami cedera bahu, maka hal itu tak berpengaruh. Namun Salah adalah seseorang yang bergelut di bidang yang sangat mengandalkan kemampuan fisik,” kata Klopp.
Menurut pundit ESPN Mark Ogden titik balik kepercayaan Kopites jika Salah dan Liverpool bisa mempertahankan status Golden Boot terjadi matchweek kesembilan (20/10) versus Huddersfield. Salah yang mencetak satu-satunya gol di laga itu meroket kepercayaan dirinya.
“Dan kenaikan konfidensi Salah ini berpengaruh besar kepada determinasi Liverpool menempel ketat Manchester City di puncak klasemen. Sebelum melakukan kudeta klasemen di matchweek ke-16,” tulis Ogden.
Sementara itu, pelatih Arsenal Unai Emery kepada Football London mengungkapkan kalau tugas mencetak gol bukan sepenuhnya dipikul oleh Aubameyang musim ini. Namun karakter protagonis Aubameyang membuatnya jadi top skor tim.
Jika membandingkan jumlah pekan di mana Aubameyang maupun Salah mencetak gol, maka Aubameyang ada di bawah Salah. Aubameyang membukukan 13 gol di antara sembilan matchweek. Sedang Salah 12 gol diantara sepuluh matchweek. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Elsisi: Cedera Salah adalah Cederanya Rakyat Mesir
Redaktur & Reporter : Adek