jpnn.com, LIVERPOOL - Liverpool seharusnya mengakhiri puasa gelar Premier League lima tahu lalu. Saat itu The Reds unggul lima poin dari Manchester City, ketika kompetisi hanya menyisakan tiga pertandingan.
Namun, petaka di Anfield ketika menjamu Chelsea memupus impian The Reds. Sinyal lepasnya gelar sudah mulai terbaca saat kapten Liverpool saat itu, Steven Gerrard terpeleset jelang berakhirnya babak pertama. Demba Ba kemudian bisa mencuri bola dan membobol gawang Liverpool.
BACA JUGA: Solskjaer Sebut Manchester United Cuma Menang Beruntung dari West Ham United
Chelsea akhirnya memungkasi laga dengan kemenangan 2-0. Kans meraih trofi benar-benar kandas lantaran pada pekan berikutnya Liverpool dipaksa bermain imbang 3-3 oleh Crystal Palace.
Nah, seperti lima musim lalu, saat Liverpool harus kembali menjamu Chelsea saat mereka tengah berada di pole position perburuan gelar. Apakah bakal terjadi deja vu di Anfield?
BACA JUGA: Liga Europa: Arsenal Pukul Napoli, Chelsea Taklukkan Praha
Kiper Liverpool Simon Mignolet membantahnya. ''Cara kami bermain sekarang berbeda dibandingkan lima musim lalu,'' kata Mignolet seperti dikutip Mirror.
(Baca Juga: Solskjaer Sebut Manchester United Cuma Menang Beruntung dari West Ham United)
BACA JUGA: Seharusnya Salah Dikasih Kartu Merah
Mignolet dan Jordan Henderson adalah amunisi musim 2013-2014 yang tersisa di skuad musim ini. Mignolet memaparkan, pada 2014 Liverpool sangat bergantung pada beberapa individu pemain. Seperti Luis Suarez dan Philippe Coutinho. ''Sekarang kami lebih solid,'' tandasnya.
Juergen Klopp juga tak yakin bakal terjadi deja vu saat Liverpool menjamu Chelsea di Anfield malam nanti (tayangan langsung RCTI pukul 22.30 WIB). Arsitek Liverpool ini meminta pemainnya melupakan memori kelam lima musim silam. “Saya bahkan tak berpikir sedikit pun tentang kejadian (lima tahun lalu) itu. Saya berkata kepada fans untuk mengacuhkan siapa pun yang mengingatkan mereka soal itu,” kata Klopp.
“Kami ingin menulis histori kami sendiri. Jika Anda bisa melakukan hal itu, maka Anda sudah membangun hal positif tentang masa lalu dan belajar dari sisi negatif masa lalu,” tutur eks pelatih Mainz 05 dan Borussia Dortmund.
Klopp boleh saja meminta fans dan pemainnya melupakan memori lima tahun silam. Tapi, tidak dengan Henderson. Kepada Daily Mail, kapten Liverpool ini mengaku sulit melupakan memori lima tahun lalu. Mulai terpelesetnya kapten Gerrard, kemudian penyerang Chelsea Demba Ba yang mengambil alih bola, sampai jebolnya gawang Mignolet di menit 45+3 atau masa injury time babak pertama.
“Kesal rasanya karena saya hanya bisa duduk di tribun stadion melihat tim saya kalah saat itu. Chelsea mencoba membuang waktu di akhir babak pertama,” kata Hendo, sapaan Jordan Henderson. “Dari kejadian itu, saya merasa lebih gugup jika hanya menonton ketimbang berada di lapangan,” tambah eks pemain Sunderland itu.
Sementara itu, kapten Chelsea Cesar Azpilicueta kepada Football London mengatakan kemenangan di Anfield lima musim lalu mendatangkan kepuasan tersendiri. Meski akhirnya finis di posisi ketiga di bawah City dan Liverpool, kemenangan itu menjadi salah satu laga monumental dalam karirnya.
“Liverpool dalam kondisi tanpa kekalahan dalam 16 matchweek Premier League ketika bertemu kami. Jadi menghentikan rekor tak kalah Liverpool di kandang memberikan kebahagiaan buat semua anggota tim. Kami berharap bisa menduplikasinya pada pertandingan besok (malam ini (14/4), red.),” ujar Azpilicueta. (dra/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jurgen Klopp Geregetan Liverpool Cuma Menang 2-0 dari Porto
Redaktur : Tim Redaksi