jpnn.com, MAGETAN - Livoli Divisi Utama 2018 resmi digelar di Gedung Olah Raga (GOR) Ki Mageti, Magetan, Jawa Timur, pada Minggu (28/10).
Baru di babak awal, dua tim unggulan asal Jawa Timur, Bank Jatim dan Bhayangkara Samator, langsung bertemu lawan yang pernah mereka hadapi pada semifinal tahun lalu.
BACA JUGA: Tolong Dong, Syahrini Mau Nonton Final Voli Asian Games
Bank Jatim kontra TNI-AU, sedangkan Samator melawan Yuso Yogyakarta.
Berkaca dari edisi 2017, Bank Jatim maupun Samator berpeluang besar untuk menang. Kala itu kedua tim sukses mengirim pulang lawan mereka.
’’Kami nggak akan main-main kalau lawan mereka. Langsung sikat,’’ ujar Labib, asisten pelatih Bank Jatim.
Dari sisi materi pemain, Bank Jatim punya skuad tangguh. Lima pemain timnas veteran Asian Games 2018, yakni Asih Titi Pangestuti, Rianita Panirwan Histia, Megawati Hangestri, serta dua pemain senior Yulis Indahyani dan Novia Andriyani, ditambah Dhini Indah Sari. Skuat inti itu akan langsung dimainkan hari ini.
Target awal adalah mengamankan posisi empat besar. Sebab, ada ancaman degradasi bagi dua tim di urutan ke-7 dan 8. Selain itu, Bank Jatim berambisi mempertahankan gelar juara.
’’Pasti banyak tantangannya karena semua tim akan berusaha juga. Tetapi, tim kami sudah melakukan persiapan matang,’’ jelas pelatih kepala Bank Jatim Muhammad Ansori.
Senada dengan Bank Jatim, Samator akan memasang eks Asian Games untuk pertandingan hari ini. Ada Nizar Julfikar Munawar, Rendy Febriant Tamamilang, Galih Bayu Saputra, Mahfud Nurcahyadi, Yuda Mardiansyah, dan Rivan Nurmulki. Dengan pengalaman di pelatnas, tentu para pemain inti tersebut akan menjadi kekuatan bagi tim.
’’Melawan siapa pun, kami sudah atur strategi. Tapi, fokus pertama empat besar dulu,’’ terang pelatih Samator Ibarsjah Djanu.
Menghadapi Yuso, Ibar memastikan timnya sudah mengantongi titik lemah sekaligus keunggulan lawan. Dengan begitu, dia tidak terlalu khawatir melawan siapa pun di partai pertama ini.
’’Nanti pasti kami juga modifikasi pemain yang akan turun lapangan. Lihat tim lawan dulu,’’ kata dia. (feb/c19/cak)
Redaktur & Reporter : Budi