SURABAYA - Sebagian besar maskapai penerbangan meraup keuntungan besar saat peak season liburan akhir tahun iniMeski jumlah kursi telah dinaikkan, tingkat keterisian tempat duduk atau load factor menyentuh 95 persen
BACA JUGA: Realisasi Investasi Ketenagalistrikan Jauh Dari Target
Bahkan, penerbangan untuk rute favorit sejumlah maskapai terisi penuh selama libur Natal hingga Tahun Baru.Maskapai Indonesia Air Asia (IAA), misalnya
BACA JUGA: Tahun Baru, Pertamina Jamin Pasokan BBM Tetap Aman
"Bahkan, jika dirinci untuk tujuan-tujuan tertentu, load factor bisa mencapai 100 persen," jelas Corporate Communication Manager Indonesia Air Asia, Audrey Petriny.Menurut Audrey, pencapaian itu merupakan buah dari investasi IAA yang selama 2010 telah melakukan penambahan armada dan juga pembukaan beberapa rute baru
BACA JUGA: IHSG Raih Rekor Tertinggi
Tapi yang menjadi tujuan favorit masih Jakarta-Singapura, Jakarta-Bali, dan Bali-Perth," jelas Audrey.Setali tiga uang dengan IAA adalah Garuda IndonesiaMaskapai pelat merah tersebut mampu mereguk untung maksimal saat libur Natal dan Tahun baru kali ini. Public Relation Garuda Indonesia for Area Eastern Indonesia Erina Damayanti mengatakan, sejak 23 Desember 2010 hingga 3 Januari 2011, pihaknya telah melakukan penambahan 14.312 kursi untuk beberapa rute yang diperkirakan menjadi favorit konsumen Garuda Indonesia
"Rute yang menjadi sasaran adalah Jakarta-Denpasar dan Jakarta-SingapuraPenambahan itu untuk memenuhi peningkatan permintaan menjelang Natal 2010 dan Tahun Baru 2011," kata Erina
Hingga saat ini, lanjut Erina, , load factor dari destinasi-destinasi tersebut sudah memenuhi targetSebagian besar di atas 95 persen, namun ada juga yang mendekati angka 100 persen. Nasib sedikit berbeda dialami Sriwijaya AirSaat libur Natal 2010 lalu, load factor memang menyentuh level 95 persen, terutama untuk penerbangan dengan tujuan yang terkait dengan perayaan natal"Misanya untuk rute tujuan Jakarta, Kupang, dan Manado," ujar District Manager Sriwijaya Air Budi Sasongko
Sayang, kinerja positif itu tidak berlanjut hingga libur pergantian tahunSelama sepekan setelah Natal, load factor Sriwijaya Air malah turun hingga 85 persen"Kami mengalami siklus yang kurang menyenangkanApa gara-gara momennya terlalu dekat dengan libur Lebaran, atau orang lebih memilih untuk menginvestasikan uangnya," ungkap Budi(fif/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Relokasikan 4 Pembangkit ke Riau
Redaktur : Tim Redaksi