Lockdown di Malaysia, Siti Rohimah asal Cilacap Makan Daun Ubi, Menangis

Minggu, 05 April 2020 – 13:44 WIB
Pemberian bantuan kepada Ibu Siti Rohimah, pekerja migran Indonesia asal Cilacap. Foto: ANTARA Foto/Sugi

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Dampak lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona di Malaysia, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cilacap, Jateng, bernama Siti Rohimah (32) terpaksa mencari daun ubi untuk dimakan bersama dua orang anaknya.

Siti Rohimah yang tinggal di Bukit Serdang itu kesulitan mencari bahan makanan selama penerapan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) alias lockdown di Malaysia mulai 18 Maret hingga 14 April 2020.

BACA JUGA: Pernyataan Presiden AS Donald Trump Bikin Merinding

"Pada Jumat (3/4) jam 05.00 sore saya mendapatkan laporan dari WNI yang berada di kawasan Bukit Serdang yang sangat membutuhkan bantuan sembako, sebab tidak ada yang dimakan," ujar tokoh pemuda Indonesia Darsil Abdul Muis di Kuala Lumpur, Minggu.

Ketua Partai Gerindra Malaysia tersebut, besoknya (4/4) pergi ke kedai untuk membeli sejumlah bahan makanan, seperti beras minyak goreng, telur dan mie instan untuk diberikan kepada ibu Siti Rohimah bersama dua orang anaknya Putri (7) dan Haikal (2).

BACA JUGA: Dokter Joni: Pasien Positif Corona Meninggal, Virus di Tubuhnya Ikut Mati

"Setelah membeli sembako untuk Ibu Siti Rohimah, kami langsung berangkat ke Bukit Serdang bersama anggota relawan Salman. Kami bergabung dengan Pasomaja (Persatuan Malaysia Jawa), Persatuan Indonesia (PI), PPMI dan Gerindra yang mengantar bantuan ke kawasan lain," katanya.

Darsil mengatakan kedatangan ke rumah Siti Rohimah disambut baik oleh yang bersangkutan.

BACA JUGA: Sopir Travel Positif Corona meski Pakai Masker, Mobil Disekat, Disemprot Disinfektan, Ini Penyebabnya

"Setelah sampai di tempat tujuan, kami disambut oleh Pak Sugi (relawan) dan beliau membawa kami menjumpai Siti Rohimah. Menurut pengakuan Siti Rohimah, suaminya tertangkap dan sudah pulang ke Indonesia, sehingga tidak bisa masuk lagi ke Malaysia," katanya.

Siti Rohimah sehari-hari bekerja sebagai pencuci piring di sebuah restoran dekat rumah yang ia sewa.

Dia menyewa bilik dengan WNI asal Madura sebesar RM350 per bulan dan saat ini sudah menunggak pembayaran selama dua bulan.

"Sampai di rumah Siti Rohimah, kami disambut dengan linangan air mata. Dia menyampaikan terima kasih karena sudah memberi sumbangan sembako walaupun tidak banyak, tetapi cukup bermakna bisa menyambung hidup untuk dua orang anaknya yang masih kecil," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler