Linda Craggs, seorang warga asal indonesia yang kini tinggal di Ballarat, kota kecil di Victoria, Australia, mengaku senang setelah tahu 'lockdown' telah dilonggarkan.

"Dengan berubahnya pembatasan ini, saya pribadi merasa bisa tersenyum lagi," ujar Linda kepada Farid Ibrahim dari ABC Indonesia.

BACA JUGA: Warga Australia Tetap Semangat Belajar Bahasa Indonesia Online di Tengah Pandemi

"Sekarang kita bisa ngopi bersama lagi," kata ibu rumah tangga yang sudah 29 tahun bermukim di Ballarat. Photo: Linda Craggs, seorang warga asal Indonesia yang tinggal di kota regional Victoria, Ballarat. (Istimewa)

 

BACA JUGA: Tes untuk Jadi Warga Negara Australia Dipersulit

"Dan yang paling penting sekarang saya melihat wajah suami cerah kembali, karena sekarang bisa jalan-jalan ke country [pedalaman]. Suami saya paling senang nyupir," kata Linda.

Pelonggaran pembatasan aktivitas di wilayah luar kota Melbourne telah dimulai hari Kamis ini (17/09) dan kini berada dalam tahap 3 dari 'roadmap' menuju pembukaan kembali negara bagian Victoria.

BACA JUGA: Warga Palestina Merasa Dikhianati Negara-Negara Arab

Kini warga di kawasan pedalaman sudah boleh melakukan perjalanan ke wilayah lainnya yang masuk kategori regional, karenanya Linda dan suaminya sudah merencanakan pergi piknik bila cuaca semakin hangat.

Layanan akomodasi termasuk caravan park dan tempat berkemah di wilayah regional juga sudah boleh dibuka kembali, dengan sejumlah ketentuan seperti tidak boleh berbagi kamar tidur dengan orang selain anggota keluarga.

Berita ini langsung disambut baik oleh Devi Shanty, seorang warga asal Indonesia yang bermukim di kota kecil Bendigo dan sudah menjalani 'lockdown' selama tiga bulan terakhir. Photo: Sekitar 15 keluarga asal Indonesia saat ini bermukim di kota regional Victoria, Ballarat. (Istimewa: Ballarat Region Indonesian Community)

 

"Hari ini saya juga melihat coffee shops dan restoran sudah menerima pelanggan, meskipun harus duduk di luar," ujar Devi yang sudah delapan tahun tinggal di Bendigo.

"Saya ikut merasakan kegembiraan dari para pemilik restoran atau coffee shops," kata Devi yang lahir di Aceh namun besar di Jakarta.

"Saya juga merencanakan untuk mengunjungi ibu mertua yang kebetulan tinggal di perternakan di daerah Malmsburry, Victoria," ujarnya.

Kegembiraanya bertambah karena sekarang ia bisa mengunjungi anaknya yang tinggal di Ballarat serta berkunjung ke daerah Grampians yang terkenal dengan pariwisatanya. Photo: Warga asal Indonesia Devi Shanty sudah tinggal di kota regional Bendigo sejak 8 tahun lalu. (Istimewa)

 

Warga Indonesia lain yang tinggal di Bendigo adalah Heri Febriyanto dan ia juga menyambut pelonggaran 'lockdown' di pedalaman Victoria.

"Dengan diberlakukannya pelonggaran mulai hari ini tentunya banyak hal yang saya ingin lakukan," katanya.

"Saya dan istri akan mengunjungi anak kami yang sedang menyelesaikan kuliahnya di Geelong," kata Heri yang sudah 22 tahun tinggal di Bendigo.

Heri yang bekerja sebagai konsultan teknologi informasi di sektor perbankan, pemerintahan dan telekomunikasi ini, mengatakan ada sekitar 40 keluarga asal Indonesia di Bendigo. Photo: Warga di pedalaman negara bagian Victoria kembali bisa menikmati berbagai aktivitas di luar rumah setelah pembatasan COVID-19 dilonggarkan pada pertengahan September 2020. (ABC News: Beth Gibson)

 

Di antara mereka ada yang menikah dengan warga Australia, serta 15 pelajar dan pemegang 'Work and Holiday Visa' atau Bridging Visa.

Heri berharap pelonggaran lockdown juga bisa segera diberlakukan di kawasan metropolitan Melbourne.

"Sehingga kami yang di rural [pedalaman] ini bisa bertemu dan bersosialiasi kembali dengan kawan-kawan di Melbourne atau sebaliknya," kata Heri. Tahap-tahap pelonggaran

Pemerintah Victoria sebelumnya telah mengumumkan 'roadmap' menuju pelonggaran 'lockdown', mulai tahap 1 sampai tahap 4 yang diprediksi akan berakhir November 2020 asal memenuhi sejumlah syarat.

Dengan pelonggaran yang diumumkan hari ini artinya wilayah regional sudah berada di tahap 3 sebelum memasuki tahap pelonggaran yang semakin dibuka.

Dalam tahap 3, warga regional Victoria boleh keluar rumah kapan saja dan boleh bertemu orang lain di tempat umum.

Mereka juga sudah diperbolehkan melintasi wilayah metropolitan Melbourne apabila memang harus melakukannya.

"Misalnya orang yang pergi dari Bairnsdale ke Geelong harus melewati Melbourne, mereka boleh melakukan itu," jelas Deputi Komisioner Kepolisian Victoria, Rick Nugent kepada ABC News.

Negara bagian New South Wales (NSW) dengan ibukota Sydney pada saat bersamaan juga melonggarkan perbatasannya, sehingga warga di perbatasan kedua negara bagian yang memiliki izin boleh saling mengunjungi.

Simak berita lainnya dari ABC Indonesia.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Bantuan yang Tersedia Bagi Mahasiswa Internasional di Australia

Berita Terkait