TEGAL – Harga logam mulia pada perdagangan Rabu (22/2) terus mengalami lonjakan harga. Kondisi tersebut membuat harga emas murni tersebut mengalami tren kenaikan sejak awal bulan hingga saat ini.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Tegal Hilal AR. Menurutnya, pada perdagangan Selasa (21/2) harga logam mulia Rp 500 ribu per gram. Esoknya, Rabu (22/2) terjadi lonjakan cukup tinggi dimana harga logam mulia mencapai Rp 505.250 per gramnya.
Kenaikan harga logam mulia yang terus terjadi juga berpengaruh kepada daya beli atau permintaan masyarakat. Sebagian masyarakat saat ini mulai melepas mata uang asing seperti dollar Amerika dan beralih ke emas sebagai investasi. Dari kacamata pedagang emas, tren tersebut sebetulnya sudah lama terjadi tetapi sekarang jumlah masyarakat yang memanfaatkan emas sebagai sarana investasi terus mengalami lonjakan.
Di sisi lain, kenaikan harga emas juga mempengaruhi transaksi jual maupun beli. Ada beberapa pelanggan yang sengaja menjual emas saat harganya tinggi untuk mencari keuntungan. Sebaliknya, saat harga emas turun, maka mereka akan membeli dan baru menjual kembali saat terjadi lonjakan harga.
Sementara permintaan akan emas perhiasan juga terus membaik sehingga transaksi jual beli bisa lebih ramai dan diharapkan akan terus meningkat. Kenaikan harga logam mulia diprediksi masih akan terjadi karena didukung oleh sejumlah faktor baik dari dalam maupun luar negeri serta kondisi pasar itu sendiri seperti tingginya permintaan dan sebagainya. “Tren saat ini harga masih akan terus meningkat,” katanya. (gun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditjen Pajak Jelaskan Premi Unit Link
Redaktur : Tim Redaksi