BACA JUGA: 2013, Listrik Batam-Bintan Terhubung
Warga juga khawatir ketinggian akan terus meningkat sehingga bisa mengganggu kehidupan mereka.Ketua RT 2/06, Sadikun kepada Radar Sorong (JPNN Grup) menyebutkan bahwa sebanyak 150 penghuni lokalisasi memilih tidak beraktivitas melayani tamu
BACA JUGA: Jenazah Polisi Korban Penembakan Tiba di Makassar
Mereka tidak bisa beraktivitas," kata Sadikun.Dikatakan, mengurangi genangan banjir yang masuk ke dalam barak, warga berusaha menguras dengan mengunakan alkon selanjutnya dialirkan ke saluran pembuangan air
Ditambahkan Sadikun, lokalisasi Malanu yang di bangun sejak tahun 1975 itu hingga kini memang belum pernah direhab dan hanya dilakukan perbaikan terhadap jalan di sekitar barak. Sehingga ketika turun hujan daerah itu rawan banjir.
“Kalau hujan sebentar saja pasti banjir
BACA JUGA: Ratusan Nelayan Tutup SPBU
Kali ini merupakan banjir terparah," katanya.Menurutnya, banjir yang merendam areal penjaja cinta satu malam itu karena daerah tersebut lebih rendah dari badan jalan utama Sorong Kota-Malanu. Kondisi ini diperparah dengan saluran pembuangan air atau drainase yang buruk.
Pantauan wartawan koran ini, saat hujan mulai reda, ratusan PSK (pekerja seks komersial) yang terkenda banjir langsung membersihkan jalanan dan rumah mereka dengan berpakaian sangat seksiPara wanita itu pun menguras dengan menggunakan peralatan seadanyaSambil memegang sapu lidi, canda tawa pun pecah bersama dalam aksi gotong royong ituMereka berusaha membersihkan genangan air dengan mengalirkan ke saluran pembuangan yang berada di depan barak.(reg/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Orang Penembak Polisi Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi