Lolos Piala Dunia, Bosnia Obati Luka Warga

Rabu, 16 Oktober 2013 – 18:56 WIB

jpnn.com - SARAJEVO- Tim sepakbola Bosnia memberi pelipur lara yang sangat berharga untuk semua warganya. Untuk kali pertama, Bosnia bisa tampil di Piala Dunia. Itu terjadi setelah Edin Dzeko dkk sukses menekuk Lithuania dengan skor 1-0 (0-0) di Kaunas, Rabu (16/10).

 

Kemenangan itu membuat Bosnia memuncaki Grup G. Tak pelak, sukses itu disambut gegap gempita warga Bosnia. Mereka berkumpul di alun-alun kota dan mengelu-elukan para pahlawan dari lapangan hijau itu.

BACA JUGA: Data Statistik, Boaz Bukan yang Terbaik

"Ini bukan tentang sepakbola lagi. Ini tentang perasaan kami yang selalu dilupakan karena sebagai negara baru kami tak punya pengalaman," terang Salih Redzic, salah satu warga yang merayakan pesta sebagaimana dilansir Miami Herald, Rabu (16/10).

BACA JUGA: Angga/ Ryan Juga Terjungkal di Babak Pertama

Sukses itu mengobati luka yang selama ini mendekam di dada pemain, pelatih dan warga Bosnia. Sebelumnya, mereka dua kali gagal lolos ke even besar karena gagal lolos dari playoff. Yakni pada Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012. Dua kegagalan itu terjadi setelah Bosnia kalah dari Portugal.

Namun, yang lebih penting, kemenangan itu memberikan hiburan masif kepada warga Bosnia. Selama ini, mereka berada dalam situasi yang sangat sulit. Sebanyak 25 persen warga Bosnia berstatus pengangguran. Warga negara pecahan Yugoslavia itu juga berada dalam taraf hidup rendah.

BACA JUGA: Hayom Langsung Kandas di Babak Pertama

Pekan lalu, penderitaan warga Bosnia semakin bertambah setelah bantuan sebesar 47 juta Euro dari Uni Eropa hilang karena konflik politik dalam negeri.

Bagi warga Bosnia, kegembiraan seperti itu sangat jarang mereka rasakan. Dua dekade lalu, mereka terlibat perang yang mengakibatkan tewasnya 100 ribu warga Bosnia.

Hingga kini, konflik itu meninggalkan kemiskinan yang sangat dalam, tingkat pengangguran nan tinggi serta perang politik yang tak kunjung berhenti.

"Kami tak punya alasan lain untuk bahagia," ujar Benjamin Saric, seorang pelajar berusia 20 tahun dari Sarajevo.

Pelatih Bosnia, Safet Susic tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Susic bercanda bersama media dengan mengatakan jika dirinya akan menendang pemain karena ulah di dalam pesawat. Maklum, di dalam pesawat, Dzeko dkk terus saja bernyanyi dengan sangat keras untuk merayakan kesuksesan itu.

"Ini momen paling membahagiakan untuk saya selama berkarir," tegas Susic. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sukses Timnas U-19 Awal Kebangkitan Sepak Bola Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler