JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golongan Karya, Nurul Arifin mengatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum sudah bekerja keras dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pemilu. Mulai memulai dari tahapan pendaftaran, verifikasi data administrasi, sampai verifikasi data faktual di lapangan.
"Sepuluh partai yang lolos adalah hasil keberanian dan integritas KPU yang dipertaruhkan. Walau saya yakin tekanan bahkan intimidasi dari sana-sini masih terus berlangsung sampai saat ini," kata Nurul kepada JPNN, Selasa (8/1).
Seperti diketahui, KPU menyatakan hanya 10 partai politik yang lolos verifikasi faktual untuk menjadi peserta Pemilu 2014. Hal itu merupakan keputusan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil verifikasi dan penetapan parpol peserta Pemilu 2014 di ruang sidang gedung KPU, Jakarta, Selasa (8/1) dini hari.
Pengumuman tersebut dilakukan seusai seluruh parpol menyampaikan nota keberatan kepada KPU. Sepuluh partai yang dinyatakan lolos adalah Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Nurul mengatakan, partai yang tidak lolos pastinya akan menyampaikan gugatannya ke Badan Pengawas Pemilihan Umum dan ke Pengadilan Tata Usaha Negara. "Jika Bawaslu dan Hakim PTUN-nya tidak cermat dalam mengambil sikap, maka dapat terjadi keputusan yang aneh-aneh," ujar Nurul.
Karenanya, Nurul mengatakan Komisi Yudisial penting untuk turut mengawasi sidang sengketa pemilu jika nanti ada, agar integritas dan kredibilitasnya terjaga.
"Selanjutnya biarkan prosesnya terjadi secara transparan seperti saat ini, agar publik bebas melihat prosesnya dan menilai bahwa profesionalisme dan integritas sudah dilaksanakan oleh para penyelenggara pemilu," kata dia.
Nurul berharap sistem Presidensial bisa berjalan dengan kuat dan pemerintahan berjalan dengan efektif. (boy/jpnn)
"Sepuluh partai yang lolos adalah hasil keberanian dan integritas KPU yang dipertaruhkan. Walau saya yakin tekanan bahkan intimidasi dari sana-sini masih terus berlangsung sampai saat ini," kata Nurul kepada JPNN, Selasa (8/1).
Seperti diketahui, KPU menyatakan hanya 10 partai politik yang lolos verifikasi faktual untuk menjadi peserta Pemilu 2014. Hal itu merupakan keputusan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil verifikasi dan penetapan parpol peserta Pemilu 2014 di ruang sidang gedung KPU, Jakarta, Selasa (8/1) dini hari.
Pengumuman tersebut dilakukan seusai seluruh parpol menyampaikan nota keberatan kepada KPU. Sepuluh partai yang dinyatakan lolos adalah Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Nurul mengatakan, partai yang tidak lolos pastinya akan menyampaikan gugatannya ke Badan Pengawas Pemilihan Umum dan ke Pengadilan Tata Usaha Negara. "Jika Bawaslu dan Hakim PTUN-nya tidak cermat dalam mengambil sikap, maka dapat terjadi keputusan yang aneh-aneh," ujar Nurul.
Karenanya, Nurul mengatakan Komisi Yudisial penting untuk turut mengawasi sidang sengketa pemilu jika nanti ada, agar integritas dan kredibilitasnya terjaga.
"Selanjutnya biarkan prosesnya terjadi secara transparan seperti saat ini, agar publik bebas melihat prosesnya dan menilai bahwa profesionalisme dan integritas sudah dilaksanakan oleh para penyelenggara pemilu," kata dia.
Nurul berharap sistem Presidensial bisa berjalan dengan kuat dan pemerintahan berjalan dengan efektif. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibas: PD Terbuka untuk Caleg Luar Partai
Redaktur : Tim Redaksi