JAKARTA – Perusahaan perkebunan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk sepanjang 2011 mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 1,7 triliun, m sebesar melesat 64,7 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 1,03 triliun.
Benny Tjoeng Presiden Direktur PP London Sumatra mengatakan, penjualan pada 2011 meningkat 30,4 persen menjadi Rp 4,69 triliun. “Ini disebabkan oleh kenaikan volume penjualan produk sawit dan benih bibit kelapa sawit SumBio, serta kenaikan harga karet dan produk sawit,” ujar Benny dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (29/2).
Volume penjualan CPO pada 2011 meningkat 22,8 persen menjadi 432.936 ton. Sekitar 83 persen dari total volume penjualan CPO dijual ke induk perusahaan, PT SIMP, relatif sama dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Volume penjualaln produk inti sawit naik 16,1 persen menjadi 105.356 ton pada 2011. Volume penjualan karet turun 22,8 persen menjadi 14.150 ton pada 2011, sementara volume penjualan benih bibit kelapa sawit naik 28,9 persen dari 18,2 juta benih bibit pada 2010 menjadi 23,5 juta benih bibit pada 2011.
Laba kotor pada 2011 naik 33,4 persen menjadi Rp 2,36 triliun dari Rp 1,77 triliun, dengan Marjin laba 50,4 persen. Laba operasi juga naik 47,7 persen menjadi Rp 2 triliun dari Rp 1,36 triliun, dengan marjin 42,8 persen. Secara keseluruhan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 64,7 persen menjadi Rp 1,70 triliun dari Rp 1,03 triliun. “Lonsum membukukan EBITDA sebesar Rp 2,25 triliun, mengalami kenaikan 41,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan Marjin EBITDA sebesar 47,9 persen,” jelasnya.
Ia menambahkan, Lonsum mencatat pertumbuhan volume produksi CPO dan inti sawit yang kuat pada 2011 yaitu masing-masing sebesar 21,1 persen dan 15,8 persen. Produksi CPO mencapai 442.949 ton dan produksi inti sawit mencapai 106.737 ton.
Sealnjutnya, hasil panen tandan buah segar (TBS) inti di 2011 sebesar 1,29 juta ton, naik 10,3 persen ketimbang tahun lalu yang sebesar 1,17 juta ton. TBS yang dibeli dari plasma dan pihak ketiga meningkat 52,2 persen menjadi 631.680 ton, sedangkan total TBS yang diproses meningkat 21,3 persen menjadi 1.923.305 ton pada 2011.
Produktivitas TBS inti meningkat dari 17,1 ton per hektar (ha) menjadi 18,4 ton per ha pada 2011. Rendemen minyak sawit (OER) dan rendemen inti sawit (KER) yaitu masing-masing sebesar 23,0 persen dan 5,5 persen. Produksi karet pada 2011 menurun dibandingkan tahun lalu sebesar 24,6 persen menjadi 13.941 ton terutama karena penurunan pembelian bahan olah karet dari plasma dan pihak ketiga.
Pada akhir Desember 2011, total area inti yang dikelola adalah 102.221 ha, dengan komposisi 79 persen ditanami kelapa sawit, 17 persen karet dan sisanya tanaman lain. Aktivitas penanaman untuk kelapa sawit pada 2011 sebesar 2.857 ha, di mana 2.033 ha merupakan penanaman baru dan 824 ha merupakan penanaman kembali. (lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 39 Kabupaten/Kota Dapatkan DAK Perumahan
Redaktur : Tim Redaksi