JAKARTA - Enam korban yang tertimbun longsor di Kampung Cibogo, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Selasa (15/1). Semua korban yang ditemukan sekira pukul 06.WIB dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan korban yang meniggal dunia adalah Haris (55 th, L), Hendi (12 th, L), Inem (45 th, P), Roni, Robi, dan Ita.
"Inem, Roni, Robi dan Ita adalah istri dan anak-anak Maman yang saat longsor berada di dalam rumah. Sedangkan Maman bekerja mengemudi mobil box dari Cipanas ke Jakarta," kata Sutopo dalam rilisnya yang diterima JPNN, Selasa (15/1).
Sutopo mengatakan penanganan bencana saat ini masih dilakukan oleh petugas. BPBD Bogor, BPBD Jawa Barat, Tagana, TNI, Polri, PMI, masyarakat dan lainnya melakukan penanganan bencana. Kepala BNPB telah meninjau lokasi dan memberikan arahan penanganan serta memberikan bantuan kepada BPBD.
BNPB mencatat, selain ada korban enam jiwa, bencana longsor ini juga menyebabkan 3 rumah, 1 masjid, dan 1 warung hancur. "Permukiman yang dibangun di bawah tebing tegak lurus dengan berbatasan dengan sungai Ciliwung Hulu longsor. Longsor terjadi pada tinggi tebing sekitar 20 meter dan lebar sekitar 10 meter," ucapnya.
Sutopo mengatakan longsor ini diperparah dengan tidak adanya bangunan talud atau tanaman penguat dari tebing. Apalagi struktur batuan dan jenis tanahnya gembur sehingga potensi longsor susulan masih berpotensi terjadi jika hujan. "Kami menghimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaannya dan mengenali kondisi lingkungannya," pungkasnya. (boy/awa/jpnn)
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan korban yang meniggal dunia adalah Haris (55 th, L), Hendi (12 th, L), Inem (45 th, P), Roni, Robi, dan Ita.
"Inem, Roni, Robi dan Ita adalah istri dan anak-anak Maman yang saat longsor berada di dalam rumah. Sedangkan Maman bekerja mengemudi mobil box dari Cipanas ke Jakarta," kata Sutopo dalam rilisnya yang diterima JPNN, Selasa (15/1).
Sutopo mengatakan penanganan bencana saat ini masih dilakukan oleh petugas. BPBD Bogor, BPBD Jawa Barat, Tagana, TNI, Polri, PMI, masyarakat dan lainnya melakukan penanganan bencana. Kepala BNPB telah meninjau lokasi dan memberikan arahan penanganan serta memberikan bantuan kepada BPBD.
BNPB mencatat, selain ada korban enam jiwa, bencana longsor ini juga menyebabkan 3 rumah, 1 masjid, dan 1 warung hancur. "Permukiman yang dibangun di bawah tebing tegak lurus dengan berbatasan dengan sungai Ciliwung Hulu longsor. Longsor terjadi pada tinggi tebing sekitar 20 meter dan lebar sekitar 10 meter," ucapnya.
Sutopo mengatakan longsor ini diperparah dengan tidak adanya bangunan talud atau tanaman penguat dari tebing. Apalagi struktur batuan dan jenis tanahnya gembur sehingga potensi longsor susulan masih berpotensi terjadi jika hujan. "Kami menghimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaannya dan mengenali kondisi lingkungannya," pungkasnya. (boy/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siaga, Jakarta Terendam Sore Ini
Redaktur : Tim Redaksi