jpnn.com - BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya anggota Polri Babinsa Polsek Bogor Tengah bernama Jefri dalam peristiwa longsor di pemancingan Kampung Kebon Kelapa, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, saat hujan deras, Selasa (11/10) sore.
"Saya ucapkan belasungkawa dan berdukacita atas meninggalnya anggota Polri Babinsa di Kampung Kebon Kelapa, Kelurahan Cibogor, Bogor Tengah, sore hari ini,” kata Dedie saat meninjau lokasi longsor di area pemancingan tersebut, Selasa (11/10) malam
BACA JUGA: Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ada Potensi Banjir dan Longsor
Dedie menyatakan merasa kehilangan atas meninggalnya anggota Polri tersebut. “Kami cukup kehilangan, ya, karena beliau dedikasinya, khususnya untuk Kota Bogor, cukup tinggi," imbuh Dedie.
Pemerintah Kota Bogor mencatat ada 20 korban luka-luka dan satu meninggal akibat longsor di pemancingan Kampung Kebon Kelapa, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah pada saat hujan deras, Selasa sore itu.
BACA JUGA: Hati-Hati, Jalan di Jakarta Timur Longsor
Dedie menyebutkan dari hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor terdapat 20 orang korban longsor yang di antaranya ialah anggota Babinsa Polsek Bogor Tengah bernama Jefri.
Dari 20 orang korban tersebut, ada sembilan orang yang terkena langsung reruntuhan tanah dan material lain hingga menyebabkan dua orang luka berat dan satu orang meninggal dunia.
BACA JUGA: Lahan Makam di Bogor Longsor, 10 Mayat Hanyut
Selebihnya, kata dia, korban longsor di area pemancingan itu mengalami luka ringan. Puluhan orang itu telah dievakuasi dan mendapatkan perawatan medis.
"Jadi, semuanya yang 20 orang ini sudah terlacak, sudah dievakuasi. Pukul 22.00 WIB kami hentikan pencarian korban, tetapi kalau ada kendaraan korban yang belum diambil, saya sudah perintahkan petugas untuk diamankan," jelasnya.
Dedie menyampaikan diduga penyebab longsor yang terjadi saat hujan deras dan angin kencang ini karena tebing di area pemancingan tersebut curam.
Dia mengimbau masyarakat memiliki kehati-hatian yang tinggi di saat cuaca ekstrem yang diprakirakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan berlangsung hingga April 2023.
"Mudah-mudahan masyarakat bisa memahami ya, untuk menghindari daerah-daerah yang rawan," kata Dedie A.Rachim. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi