jpnn.com, PALU - Farel, Sandi Nusi, dan Santo Nusi tertimbun longsor di wilayah kontrak karya PT Citra Palu Mineral, Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin.
Ketiganya merupakan penambang emas ilegal.
BACA JUGA: Perbuatan Ferdy Sambo Sangat Keji
"Satu korban meninggal dunia dan dua orang penambang mengalami luka-luka," kata Kapolres Palu Kombes Barliansyah di Palu, Senin.
Dia menjelaskan korban meninggal dunia bernama Farel merupakan warga Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut).
BACA JUGA: Karangan Bunga Terlihat di Rumah Ferdy Sambo, Baca Tuh Ucapannya, Jangan Gentar
Selanjutnya, kata Barliansyah, pascadilakukan evakuasi, korban langsung dibawa kembali ke kampung halamannya oleh kerabat sesama penambang untuk dikebumikan.
Selain itu, dua penambang yang mengalami luka serius telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
BACA JUGA: Jawaban Kapolri soal Motif Pembunuhan Brigadir J, Oh Begitu, Bikin Bergeleng
Kedua korban Sandi Nusi dan Santo Nusi merupakan warga Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala.
"Kedua korban yang luka-luka sudah dilakukan perawatan di RS Undata Palu dan kalau nanti ada data selanjutnya kami akan sampaikan," jelasnya.
Dia menambahkan pascakejadian itu sejumlah anggota Satuan Reserse Kriminal Polresta Palu telah mendatangi dan melakukan olah tempat kejadian perkara serta memasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan.
Dia memerintahkan untuk memanggil dan memeriksa pemilik lubang tambang emas ilegal yang mengakibatkan jatuhnya korban.
Dia menjamin bakal tidak ada lagi pertambangan emas ilegal pascaperistiwa nahas tersebut di wilayah kontrak karya PT Citra Palu Mineral, Kelurahan Poboya, Kota Palu.
“Kalau di Poboya sudah bersih semua, sudah saya tutup semua. Kalau tidak percaya silakan cek langsung ke Poboya,” ujarnya. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Putri, Bripka RR, Bharada E, dan Ferdy Sambo Berkumpul: Siapa yang Sanggup Menembak Brigadir J?
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti