Lonjakan Penularan Covid-19 Masih Akan Berlanjut? Begini Kata Luhut Binsar

Kamis, 22 Juli 2021 – 09:52 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan antisipasi adanya lonjakan pasien Covid-19 dalam dua pekan ke depan. ANTARA/HO-Kemenko Marves.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta seluruh kepala daerah di wilayah PPKM Darurat se-Jawa dan Bali untuk mengevaluasi kembali penyebab kematian yang tinggi pada sejumlah wilayah tersebut.

Hal itu diperintahkannya dalam Rapat Koordinasi yang dilaksanakan secara virtual bersama para pemimpin daerah se-Jawa dan Bali beserta sejumlah menteri terkait pada Rabu petang (21/7).

BACA JUGA: Instruksi Luhut Pada TNI dan Polri Serta Seluruh Pangdam: Jangan Ada yang Kalian Lewatkan

“Pelaksanaan testing, tracing, dan treatment ini agar segera bisa kita eksekusi. Saya kira ini bisa berjalan lebih masif lagi, terutama sebagai mitigasi kemungkinan lonjakan setelah Iduladha selama dua minggu kedepan,” ucap Menko Luhut seperti dikutip Kamis (22/7).

Menurutnya, Presiden RI telah meminta agar para kepala daerah memiliki data yang pasti terkait pasien meninggal apakah sudah divaksinasi ataukah belum, memiliki ketersediaan oksigen atau tidak, mendapatkan penanganan rumah sakit, dan akses kepada obat.

BACA JUGA: Pengakuan Guru Besar FKUI soal Nakes Pada Luhut: Kami Minta Tolong Pak

“Kalau boleh, semua teman-teman para gubernur dan para bupati/walikota untuk melakukan pendataan. Saya berharap ini nanti bisa disampaikan,” tambahnya.

Luhut menegaskan pemerintah harus fokus kepada menurunkan tingkat kematian yang telah mencapai lebih dari seribu orang.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan varian Delta memiliki tingkat penyebaran yang lebih cepat, juga tingkat sembuhnya lebih cepat.

"Namun wafatnyapun jadi lebih cepat. Oleh karena itu, saya meminta teman-teman di rumah sakit untuk segera menyusun tata laksana perawatan covid yang baru,” ucap

Menurutnya dengan melakukan hal tersebut maka langkah intervensi akan lebih cepat dilakukan.

Menkes Budi juga meminta fasilitas kesehatan di daerah agar dapat menyediakan data, di antaranya apakah pasien meninggal sudah divaksin lengkap atau belum, perbandingan jumlah pasien komorbid data pasien meninggal pada tahap badai sitokin atau sebelum, dan apakah sebelum meninggal sudah mendapatkan bantuan oksigen atau belum.

Pada rapat tersebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan dari hasil riset yang dilakukan oleh daerahnya jumlah orang meninggal yang sudah divaksin jauh lebih kecil.

"Angkanya membuktikan apa yang selama ini diharapkan itu persis, bahwa case fatality rate itu menurun jauh,” ungkapnya. (mcr10/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler