MOTEGI - Jelang balapan MotoGP Jepang akhir pekan ini, tak ubahnya jelang MotoGP Australia pekan lalu. Pembalap Repsol Honda Marc Marquez tetap memegang kendali persaingan. Dia unggul 18 poin dari peringkat kedua Jorge Lorenzo (Yamaha Factory).
Dengan kondisi itu, Marquez cuma butuh keunggulan delapan poin dari Lorenzo dalam hasil balapan di Motegi. Dengan mengantongi keunggulan total 26 poin, dia tak akan terkejar lagi, apa pun hasil dari balapan terakhir di Valencia, dua pekan berikutnya.
Perhitungan tersebut tak jauh berbeda dengan sebelum balapan di Phillip Island pekan lalu. Marquez juga tinggal membutuhkan keunggulan delapan poin. Saat itu, dia sudah unggul 43 poin, dengan tambahan keunggulan delapan poin, dia menghadapi dua balapan selanjutnya dengan surplus 51 poin dari Lorenzo.
Namun, drama di Phillip Island memberikan hasil berkebalikan. Alih-alih menambah keunggulan, Phillip Island memberikan pengalaman pahit pada rookie MotoGP itu. Marquez mendapatkan black flag alias diskualifikasi, sementara Lorenzo menang.
"Kemenangan di Australia memberikan nafas yang lega, tapi dengan dua balapan tersisa, sulit mengatakan apa yang bakal terjadi. Sekarang kami berkonsentrasi untuk (MotoGP) Jepang, bagian terakhir dari tiga balapan beruntun yang menarik. Kami harus kembali memotong jarak dari rival," ungkap Lorenzo pada Crash.
Lorenzo menegakan, dia masih punya peluang yang bagus untuk mempertahankan gelar juara dunia. Dia memilih untuk menjadi underdog dengan posisi yang didapatkannya sekarang. Bahkan dia mengaku, tekanan justru beralih pada Marquez.
"Normalnya, Saat persaingan mendekati akhir, rasanya tekanan akan lebih berat. Tak peduli berapa poin yang sudah anda kumpulkan. Berada dalam situasi seperti itu, mulai ada pikiran bagaiman jika ada yang salah. Jadi, pastinya dia (Marquez) mulai mendapatkan tekanan seperti itu," urai Lorenzo.
Lorenzo tak menampik jika peluangnya untuk menjadi juara tak sebesar milik Marquez. Meski mampu memotong jarak, Marquez bakal juara jika menang di Motegi, sedangkan Lorenzo gagal masuk dua besar.
"Mentalitas saya harus sama, harus tetap terkendali. Tak peduli berapa banyak poin yang saya miliki, juga peluang saya bisa juara, saya selalu berusaha 100 persen di ata motor," kata Lorenzo.
Tim Yamaha berharap banyak pada kualitas Lorenzo di Motegi. Dengan makin terbukanya persaingan, tak ada alasan untuk melakukan kesalahan. Manajer Yamaha Wilco Zeelenberg menyebut keuntungan di Motegi akan kian terbuka dengan prediksi cuaca buruk di akhir pekan ini.
"Saya sangat ingin tahu bagaimana paket kami bekerja setelah akhir pekan lalu. Motegi adalah sirkuit favorit Jorge. Kami berharap cuaca stabil meski ada perkiraan badai akan datang," beber Zeelenberg. (ady)
BACA JUGA: Kecewa, Tolak Perintah Guardiola
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bekuk Sony, Hayom Melaju ke Babak Ketiga
Redaktur : Tim Redaksi