LPDUK Kemenpora dan Perbasi Perbarui MoU untuk Persiapan FIBA Asia Cup

Sabtu, 25 September 2021 – 20:16 WIB
Plt. Direktur BLU LPDUK Kemenpora, Firtian Judiswandarta (kanan) dan Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih menunjukkan berkas Nota Kesepahaman di Kantor BLU LPDUK, Jl, Radio I Nomor 13, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/9/2021). Foto: Dok BLU LPDUK Kemenpora

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora dan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) memperbarui Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pengelolaan Dana dan Pengembangan Usaha Keolahragaan yang sebelumnya telah kedaluarsa.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Plt. Direktur BLU LPDUK Kemenpora, Firtian Judiswandarta dan Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih di Kantor BLU LPDUK, Jl, Radio I Nomor 13, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat.

BACA JUGA: LPDUK Bisa Optimalkan Program Olahraga Unggulan Kemenpora

"Dengan ditandatanganinya MoU ini, kami telah saling bersepakat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan sebagai bentuk usaha untuk mendukung kemajuan industri olahraga Indonesia, khususnya bola basket," kata Plt. Direktur LPDUK, Firtian Judiswandarta dalam keterangan resminya.

Pihak LPDUK mengakui jika MoU ini sepertinya menjadi bagian tidak terpisahkan dari proses persiapan menghadapi FIBA Asia Cup 2021.

BACA JUGA: Info Terkini dari Polisi Soal Identitas Pembakar Mimbar Masjid Raya Makassar

MoU masih bersifat umum dan bahkan tidak menutup kemungkinan juga menjadi dasar kerjasama untuk Piala Dunia Bola Basket 2023 (FIBA World Cup 2023) dimana Indonesia juga akan menjadi tuan rumah.

"Yang jelas, kedua belah pihak sepakat menjadikan MoU ini sebagai dasar untuk membuat perjanjian kerja sama yang rinciannya akan disepakati kemudian. MoU ini berlaku selama tiga tahun hingga 2024, dapat diadendum atau diperpanjang," katanya menambahkan.

BACA JUGA: Hindari Emak-Emak, Truk Terguling di Sukarame, Begini Kondisinya

Firtian menjelaskan, ruang lingkup kerja sama yang tertuang dalam MoU di antaranya pengelolaan dana komersial, hak intelektual kegiatan, market place, merchandise, PPOB, streaming hak media dan penyiaran (media and broadcasting right), dan kontra prestasi sponsor; Kerja Sama penyelenggaraan kegiatan cabang olahraga multi/single event nasional, regional dan internasional; Kerja Sama Pengembangan Usaha Keolahragaan dan lainnya yang disepakati.

Kedua belah pihak juga sepakat, tiap pengelolaan pendapatan komersial oleh LPDUK dilakukan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel dalam mendukung terwujudnya sukses kegiatan di bidang peningkatan manajemen keolahragaan bola basket, peningkatan kualitas atlet, peningkatan sarana dan prasarana, sebagai salah satu sub komponen sukses penyelenggaraan keolahragaan serta mendorong berkembangnya industri olahraga bola basket di Indonesia.

Dalam waktu dekat, LPDUK juga akan mencairkan anggaran Commitment Fee dan Implementation Deposit dengan total US$ 2,4 Juta sekitar Rp34,4 M sebagai Host FIBA Asia Cup 2021 yang pelaksanaan eventnya ditunda ke 2022 karena pandemi. Pencairan anggaran dari ini menindaklanjuti arahan Menpora yang merujuk pada hasil Ratas Kabinet 2 Juni serta Instruksi Presiden tentang FIBA Asia Cup 2021.

Karena menggunakan anggaran pemerintah dan penetapan peraturan perundang-undangan (Perpres), pendapatan komersil FIBA Asia Cup 2021 termasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang pengelolaannya harus lewat LPDUK dan dapat digunakan lagi oleh Panitia/PP Perbasi untuk kepentingan penyelenggaraan event.

BACA JUGA: Petugas Rutan Bareskrim saat M Kece Dianiaya Diperiksa Propam, Ini Hasilnya

LPDUK dan PP Perbasi tentu berharap, banyak sponsor yang berpartisipasi pada FIBA Asia Cup 2021 dan kemudian FIBA World Cup 2023 mengingat kebutuhan anggaran untuk penyelenggaraan event sangat besar.(dkk/jpnn)


Redaktur : Budi
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler