LPEI Berkomitmen jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Ekspor Nasional

Kamis, 22 Juni 2023 – 19:30 WIB
Seminar bersama LPEI dan Moordy’s Analytics di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta. Foto dok LPEI

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mendorong sejumlah langkah inisiatif penerapan ESG, sebagai standar kinerja operasional Lembaga yang berkelanjutan.

Hal tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah untuk merespon perubahan iklim serta mencapai Net Zero Emission pada 2060.

BACA JUGA: Perkuat Sinergi, Indonesia Re Jalin Kerja Sama dengan LPEI

Felia Salim, Anggota Dewan Direktur mengatakan LPEI berkomitmen dalam menjalankan mandatnya dengan mempertimbangkan prinsip ESG.

Ketua Komite Pemantau Risiko LPEI ini mengatakan LPEI berpegang pada prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51/POJK.03/2017 tahun 2017, tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.

BACA JUGA: BTN Syariah Raih The Best Islamic Project Finance House 2023 di Dubai

“Perlahan namun pasti, LPEI sedang menyelaraskan kebijakan dan pedoman ESG ke dalam mandat lembaga dalam rangka mendorong ekspor nasional yang beyond financing, berkelanjutan dan menciptakan develomental impact,” ujar Felia Salim dalam seminar bersama LPEI dan Moordy’s Analytics di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan (21/6).

LPEI akan terus menyelaraskan prinsip-prinsip ESG tersebut dalam kebijakan lembaga yang dituangkan melalui Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) dan terbagi ke dalam ESG kelembagaan dan ESG Kegiatan Usaha.

BACA JUGA: Tawarkan Produk Unggulan, Pegadaian dan BRI Jalin Kerja sama

Melalui ESG Kelembagaan, LPEI mendorong terciptanya kegiatan operasional yang ramah lingkungan melalui green office, save energy dan green carbon footprint.

Dari aspek ESG kegiatan usaha, LPEI memberikan edukasi kepada para nasabah tentang pentingnya penerapan ESG dan pengaruh perubahan iklim terhadap keberlangsungan bisnis mereka.

Selain itu, LPEI juga memperhatikan manfaat ganda (multiplier effect) yang diciptakan terhadap ekonomi, masyarakat dan lingkungan dari pengembangan kapasitas yang dilakukan kepada para pelaku usaha di Indonesia salah satunya melalui program Desa Devisa.

"Tentunya kami akan proaktif dalam implementasi prinsip ESG. LPEI akan turut berperan menjadi salah satu lembaga dalam implementasi ESG untuk mendukung ekosistem ekspor berkelanjutan," sebutnya.

Chief APAC Economist Economic Solutions Moody’s Analytics Steve Cochrane mengatakan saat ini negara-negara masih merasakan dampak ekonomi yang diakibatkan pandemi Covid-19 walaupun saat ini sedang dalam proses pemulihan. Ketegangan politik yang sedang terjadi di beberapa negara juga ikut memicu instabilitas ekonomi dunia.

Steve menambahkan terdapat resiliensi ekonomi negara-negara Asia Tenggara dalam hal ini Indonesia yang didorong permintaan domestik yang kuat, kebijakan ekonomi Indonesia yang suportif dan produk domestik bruto yang stabil.

“Meskipun negara-negara di Amerika dan Eropa sebagian masih menghadapi tantangan ekonomi, negara-negara di Asia Tenggara justru saat ini sedang dalam masa ekspansi. Salah satunya Indonesia yang saat ini dalam masa melakukan ekspansi bisnis dan diprediksi ekonomi indonesia akan semakin kuat di tahun depan,” tutur Steve.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler