LPEI Persiapkan UMKM Kuliner Tembus Pasar Ekspor

Sabtu, 26 Maret 2022 – 19:06 WIB
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan pelatihan untuk UMKM terkait industri kuliner. Foto dok LPEI

jpnn.com, JAKARTA - Industri kuliner menjadi pembahasan penting para pelaku usaha/UKM makanan Indonesia, dalam Focus Group Discussion (FGD) dan pelatihan yang digelar Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) di Rumah Ekspor Jakarta pada 24-25 Maret.

Kegiatan bertajuk Industri Kuliner Siap Ekspor ini merupakan bentuk dukungan para pemangku kepentingan, untuk mewujudkan keberhasilan Program Pemerintah “Indonesia Spice Up The World” (ISUTW).

BACA JUGA: Dicap Cepu Setelah Dea OnlyFans Ditangkap, Deddy Corbuzier Menjawab Begini

“Industri kuliner dianggap penting dan pendekatan ‘gastrodiplomacy’ yang dilakukan sejumlah negara di Asia, seperti Thailand dan Jepang, menunjukkan peningkatan ekspor yang signifikan," ujar Direktur Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna F. Anwar.

Menurut Chesna, kita dapat belajar dari Gastrodiplomacy Thailand, diplomasi perdagangan yang tujuannya bukan hanya mempromosikan masakan khas suatu negara ke luar negeri, namun juga meningkatkan daya tarik nilai budaya, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ekspor makanan dan sektor pariwisata.

BACA JUGA: Jamkrindo Raih 2 Penghargaan Dalam Ajang PR Indonesia Award

Potensi negara-negara di Asia untuk menjadi pemasok bahan makanan dan bumbu rempah sangat tinggi, seperti Thailand, yang mampu menembus pasar dunia di urutan pertama untuk produk tuna kaleng, nanas, jagung manis, santan, singkong dan durian.

Indonesia dikenal sebagai negara kaya akan rempah-rempah, bumbu bercita rasa serta kreatif mengolah beragam masakan, memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan industri kulinernya.

BACA JUGA: Unggah Hal ini, Shandy Purnamasari Malah Dihujat Warganet

Dalam diskusi disampaikan sejumlah makanan khas Indonesia sudah berada di daftar menu yang ditawarkan di restoran, kafe dan hotel di lima benua, seperti nasi goreng, gado-gado, bakso, rendang, pempek dan gudeg.

Meski demikian, nama-nama hidangan tersebut harus didukung promosinya hingga melekat kuat di benak konsumen, dan terasosiasi dengan Indonesia.

Selain mendukung kegiatan promosi dan pembekalan calon eksportir, LPEI juga akan membantu pelaku usaha kuliner melalui pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi.

Pada kesempatan ini, LPEI berkolaborasi dengan para pengusaha kuliner Indonesia.

Diikuti langsung oleh sekitar 40 peserta, program ini juga ditayangkan melalui zoom untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan pelaku UMKM kuliner Indonesia menjajaki pasar internasional.

LPEI sebagai SMV di bawah Kementerian Keuangan berkomitmen memperkuat networking dan mendukung pelaksanaan gastrodiplomacy dengan melibatkan multi pihak, termasuk Kementerian/Lembaga, UMKM, perusahaan, asosiasi, akademisi dan media untuk menggaungkan kampanye besar Indonesia di mancanegara.

“Kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan untuk memajukan industri kuliner Indonesia akan mendorong pencapaian target program ISUTW dan menjadikan makanan lokal Indonesia mendunia sebagai bagian dari gastrodiplomasi negara,” seru Chesna.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler