JAKARTA -Keseriusan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dalam mengelola Indonesia Premier League (IPL) patut dipertanyakan. Pasalnya, beberapa minggu pasca kompetisi usai, mereka belum memberikan uang distribusi hadiah kompetisi.
Kabar tersebut terungkap setelah manajemen klub Semen Padang FC buka suara terkait pendistribusian hak klub itu. CEO Semen Padang Erizal Anwar
Mengakui sampai kemarin (26/7) klubnya belum menerima hak sebagai juara IPL 2011-2012.
"Memang betul, sampai saat ini (kemarin) hak kami sebagai juara IPL dan runner up Piala Indonesia belum diberikan," ujarnya saat dihubungi oleh para wartawan, kemarin.
Dari pemaparan Erizal, total tunggakan yang masih dihutang oleh PT LPIS kepada Semen Padang mencapai Rp 4,3 Miliar. Jumlah yang cukup besar itu beberapa diantaranya adalah hadiah juara IPL Rp 2,5 Miliar, runner up Piala Indonesia Rp 250 juta, hadiah dari sponsor Rp 150 juta.
"Rincian lainnya ada, mulai dari perjalanan awal ikut kompetisi dan lain-lain, hutang PSSI atau PT LPIS totalnya Rp 4,3 Milyar," terang lelaki bergelar Insinyur tersebut.
Karena belum dibayarkan, Erizal mengaku jika pihaknya terus melakukan penagihan kepada PT LPIS setiap minggu. Sayang, tak ada respon positif dari operator kompetisi sepak bola Indonesia yang belum genap berumur setahun tersebut.
"Kami belum mendapatkan kepastian dari mereka. Penangihan perminggu juga sudah dilakukan. Jika tidak juga terealisasi, kami akan teruskan kepada PSSI," ucapnya.
Meski dianggap sebagai klub paling mandiri dan sehat di IPL, Semen Padang mengaku sangat membutuhkan uang hadiah Rp 4,3 Miliar itu. Alasannya, anggaran klub sudah sangat minim sehingga butuh tambahan. Nantinya, uang dari PT LPIS tersebut akan digunakan untuk membayar kewajiban klub kepada pemain yang belum terselesaikan.
Jika sampai beberapa pekan kedepan tak ada iktikad baik dari PT LPIS maupun PSSI, setelah penagihan diteruskan. Maka, Semen Padang siap membawa masalah ini ke ranah hukum.
"Kami masih berprasangka baik. Jika tidak ada niat baik dari mereka, maka kami siap untuk menempuh jalur lain, hukum misalnya," tegasnya.
Sementara itu, CEO PT LPIS Widjadjanto sangat sulit dikonfirmasi terkait hal ini. Beberapa pesan singkat yang dikirimkan tak kunjung dibalas. Teleponnya pun tak kunjung diangkat meskipun ada nada sambung. Sikap seperti ini kerap ditunjukkan oleh Widja jika ada masalah krusial terkait PT LPIS.
Beruntung, ketua umum PSSI Djohar Arifin Husin bersedia dikonfirmasi. Dia pun terlihat cukup terkejut dengan kondisi ini.Karena itu, dia langsung nenginstruksikan agar PT LPIS segera menyelesaikan kewajibannya.
"Saya perintahkan PT LPIS segera membayar. Hak klub harus segera dipenuhi, jangan ditahan-tahan," ujarnya. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harus Dua Kali Lebih Kuat
Redaktur : Tim Redaksi