LPKR Berkomitmen Kembangkan Industri Kesehatan

Rabu, 15 September 2021 – 11:41 WIB
RS Siloam Tanjung Bunga. Foto: Humas SIloam International Hospitals for JPNN.com

jpnn.com - PT Lippo Karawaci (LPKR) Tbk terus berkomitmen mengembangkan industri kesehatan di tanah air.

Caranya ialah melalui PT Siloam International Hospitals Tbk yang merupakan anak usaha LPKR.

BACA JUGA: LPKR Naikkan Target Pra-Penjualan Menjadi Rp 4,2 T

Per 3 Agustus 2021, LPKR memiliki saham sebeasa 55,4 persen di emiten berkode SILO tersebut.

CEO LPKR John Riady menjelaskan, kesehatan merupakan salah satu industri yang sangat penting dikembangkan di Indonesia.

BACA JUGA: LPKR Terus Membagikan Bantuan di Tengah Pandemi

Tujuannya ialah Indonesia lebih maju menjadi negara middle income, advance, dan seterusnya.

“Perekonomian Indonesia diperkirakan makin tumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan makin tinggi,” kata John, Selasa (14/9).

BACA JUGA: Semester Pertama, Ebitda LPKR Mencapai Rp 1,96 Triliun

Presiden Komisaris SILO itu menjelaskan, pada 2019, pengeluaran di sektor kesehatan berbanding dengan PDB di Indonesia baru mencakup 3,1 persen.

Menurut dia, angka tersebut di bawah Malaysia yang mencapai 3,9 persen, Singapura (4,7 persen), dan China 5,2 (persen).

Dirinya meyakini rasio expenditure kesehatan akan naik dari 3,1 persen menjadi 4-5 persen seiring peningkatan perekonomian Indonesia.

Di sisi lain, suplai ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Indonesia masih minim dengan rasio 1,1 tempat tidur per 1.000 penduduk.

“Di negara tetangga, seperti Vietnam dan Malaysia, rasio tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk masing-masing mencapai 1,7 kali dan 1,8 kali,” ujar John.

Dia menambahkan, pandemi virus corona (covid-19) menunjukkan kebutuhan terhadap fasilitas kesehatan masih tinggi.

Oleh karena itu, LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi di Indonesia.

“Kami punya misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," kata John.

SILO sendiri meraih pendapatan sebesar Rp 3,81 triliun pada semester pertama 2021.

Angka itu naik 51,7 persen secara yoy (year on year) dari sebelumnya yang sebesar Rp 2,51 triliun pada semester pertama 2020.

Sementara itu, laba bersih yang diraih SILO mencapai Rp 291,54 miliar. (jos/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler