LPS Dorong Masyarakat Disiplin Menabung untuk Kemerdekaan Finansial

Selasa, 12 November 2024 – 06:36 WIB
Edukasi literasi keuangan bertajuk Like It! Literasi Keuangan Indonesia Terdepan 2024 yang digelar oleh LPS bersama OJK, BI, dan Kementerian Keuangan di Gandaria City, Jakarta, akhir pekan lalu. Foto: dok LPS

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mendorong masyarakat memiliki budaya disiplin menabung sebagai kunci kemerdekaan finansial.

Hal itu dituangkan dengan agenda acara edukasi literasi keuangan bertajuk “Like It! Literasi Keuangan Indonesia Terdepan 2024”, yang digelar oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Keuangan di Gandaria City, Jakarta, akhir pekan lalu.

BACA JUGA: Masih Galau Berinvestasi? Simak nih, Keunggulan Menabung Emas di Pegadaian

Sekretaris LPS, Jimmy Ardianto menjelaskan bahwa pentingnya kebiasaan menabung sebagai langkah awal membangun stabilitas keuangan pribadi.

Sebab, menabung tak sekedar sebagai langkah menyimpan uang, tetapi mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan.

BACA JUGA: Selamat, Bank Mandiri Raih 2 Penghargaan dari OJK di Hari Indonesia Menabung

“Menabung mungkin terlihat sederhana, tetapi dampaknya besar. Jika masyarakat memiliki pemahaman yang baik mengenai pentingnya tabungan, itu akan memberikan stabilitas bagi sistem keuangan Indonesia secara keseluruhan,” ujar Jimmy dalam keterangan tertulis, Senin (11/11/2024).

Kendati demikian, Jimmy mengingatkan pentingnya menabung dengan pemahaman yang baik tentang lembaga keuangan.

Karena, memilih tempat menabung yang aman dan bisa memberikan rasa tenang.

Menurut Jimmy, menabung di bank memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena dana masyarakat yang disimpan di lembaga perbankan dijamin oleh LPS.

“Kalau kita bicara soal menaruh uang di bank, ini adalah pilihan paling aman. Di mana-mana, prinsipnya adalah high risk-high gain, makin besar risikonya, makin tinggi potensi keuntungannya. Namun, kalau bicara soal keamanan, menyimpan uang di bank jauh lebih aman,” ujar Jimmy.

Jimmy menjelaskan dengan adanya LPS, masyarakat tidak perlu khawatir jika terjadi masalah pada bank, seperti kebangkrutan atau penutupan.

Menurut dia, di bank, sudah ada yang menjamin keamanan simpanan.

“Kalau ada masalah dengan bank, LPS menjamin simpanan hingga maksimal Rp2 miliar per nasabah per bank. Jadi, selama suku bunga yang ditawarkan bank tidak melebihi ketentuan LPS, dana nasabah akan aman," jelasnya.

Di acara yang sama, Pendiri Acrobyte Group Theo Derick membagikan kisah perjalanan finansialnya sebagai inspirasi bagi generasi muda tentang manfaat disiplin menabung.

Sejak masa kuliah, Theo mengatakan kebiasaan menabung telah menjadi kunci bagi kemajuan keuangannya, hingga kini mampu membangun usahanya sendiri.

“Saya selalu percaya bahwa kebiasaan menabung itu penting. Kalau mau kaya, harus punya fondasi finansial yang stabil, dan menabung adalah langkah awal yang paling logis. Tanpa kebiasaan menabung, mungkin saya tidak bisa menyelesaikan kuliah. Saat itu, uang tabungan saya selalu dialokasikan untuk biaya pendidikan dan kebutuhan hidup,” ujarnya.

Theo juga menekankan bahwa disiplin keuangan harus dimulai sejak dini agar bisa membangun kebiasaan yang berkelanjutan. Theo berpesan penting bagi generasi muda untuk jangan tunggu sampai punya penghasilan besar baru mulai menabung.

“Mulailah dari yang kecil, dan buat itu menjadi kebiasaan, sehingga akan membentuk masa depan finansial. Kalian bisa saja tergoda untuk menghabiskan uang demi gaya hidup, tetapi kalau kita punya tujuan finansial yang jelas, kita jadi lebih disiplin,” tutur Theo.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler