LSN: Pemerintahan SBY Cenderung Mandeg

Minggu, 02 Juni 2013 – 12:50 WIB
JAKARTA - Publik menilai kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada periode kedua cenderung mandeg sebab tidak ada perubahan signifikan yang dirasakan masyarakat. Hal itu berdasarkan hasil survei yang dirilis Lembaga Survei Nasional (LSN) pada tanggal 1-10 Mei 2013 di 33 provinsi Indonesia. Dengan jumlah sampel sebanyak 1.230 responden dan margin of error 2,8 persen serta pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berdasarkan temuan LSN, mayoritas responden yakni 49,2 persen menilai kondisi negara Indonesia tidak mengalami perubahan signifikan jika dibandingkan periode 5 tahun sebelumnya.

Bahkan sebanyak 30,2 persen menilai kondisi negara Indonesia semakin memburuk. "Hanya 18,5 persen responden yang menilai kondisi negara kita semakin membaik," kata Peneliti Utama LSN, Gema Nusantara di Jakarta, Minggu (2/6).

Selain itu kinerja pemerintah di hampir semua bidang memperoleh rapor merah dari publik. Hanya dalam bidang kesehatan dan pendidikan, publik memberikan rapor biru yakni nilai C minus.

Di bidang-bidang lainnya seperti hukum, ekonomi, politik, pertanian, dan keamanan, publik memberikan nilai D dan E. "Artinya, rata-rata tingkat kepuasan publik berada di bawah 45 persen. Kinerja pemerintah SBY terburuk di bidang hukum, ekonomi, politik, dan olahraga," kata Dipa.

Dalam bidang hukum, ketidakpuasan publik mencapai 65,6 persn, hanya 28,3 persen publik yang mengaku puas terhadap kinerja pemerintah dalam masalah hukum. Di bidang ekonomi, ketidakpuasan publik mencapai 64,1 persen.

Mayoritas responden, ujar Dipa, kondisi ekonomi rumah tangga mereka tidak mengalami perubahan berarti dibandingkan lima tahun sebelumnya. Sedangkan di bidang politik, kepuasan publik juga sangat rendah. "Hanya 27,1 persen yang mengakui puas terhadap kondisi dan perkembangan politik nasional dalam lima tahun terakhir," ucap Dipa. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Arab Saudi Percepat Visa Khusus Haji

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler