LTFF 2017 Ajak Nonton Film Sambil Kemah di Pinggir Danau

Selasa, 21 November 2017 – 10:24 WIB
Berkemah di pingggir danau Toba. Foto: Istimewa

jpnn.com, SAMOSIR - Ingin berkemah sambil nonton film dengan nuansa keindahan Danau Toba? Datang saja ke Lake Toba Film Festival (LTFF) 2017 yang akan digelar pada 1-3 Desember mendatang.

Acara yang digagas Rumah Karya Indonesia (RKI) ini disetting Kemah 1000 Tenda. Lokasinya ada di pinggiran Danau Toba, Desa Parmonangan, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

BACA JUGA: Serba Wow di Pembukaan Wonderful Indonesia Festival Bangkok

Ketua panitia RKI, Ojax Manalu menyebut, ada beberapa kegiatan menarik di event tersebut. Pertama malam penganugerahan. Setelah itu, workshop film, screening film atau kemah film, 1000 tenda, pentas budaya, sharing travelling dan travelling video sharing.

“Lake Toba Film Festival yang dibalut dengan Kemah Film 1000 Tenda merupakan dukungan dari teman-teman traveller di Indonesia khususnya Sumut, terhadap eksisnya keberadaan budaya leluhur sejak dahulu,” kata Ojax, Senin (20/11).

BACA JUGA: Tren Kunjungan Wisman Positif, Bali Siap Sambut Peak Seasons

Ojax menjelaskan, LTFF 2017 adalah sebuah bentuk festival film yang berjuang mengangkat harkat dan martabat film-film lokal di kancah indsutri film berbasis kearifan budaya masyarakat Indonesia.  Isu-isu kebudayaan dengan spirit kreatifitas dan inovasi tanpa batas dapat dikembangkan dan mampu menyentuh dinamika sosial di wilayah pedesaan.

"Danau Toba dipilih dengan alasan Sumatera Utara memiliki potensi perfilman yang kaya dari sudut kebhinekaan, lingkungan, dan budaya. Lewat film festival ini diharapkan kreatifitas anak muda dari seluruh daerah di Indonesia khusuanya Sumatera Utara akan mampu mengungkapkan kondisi kekinian kearifan lokal nusantara," jelas Ojax.

BACA JUGA: Majalah Yacht Terbesar di Asia Promosikan Sail Sabang 2017

Selain itu, kata Ojax, pihaknya juga akan menampilkan Tobakustik Band. Band ini baru terbentuk pada 1 Juni 2016. Semangat yang diusung adalah melestarikan budaya serta memotivasi generasi yang sungguh berpotensi di Samosir.

"Tobakustik sudah terbukti mampu meriahkan sebuah acara. Contohnya saat mereka tampil di event Festival Pasir Putih Samosir, Batak Fiesta, horja bius, pesona budaya Batak, Jong Batak 2017 dan beberapa event lainnya," ungkap Ojax.

Latar kegiatan ini, lanjut Ojax, melihat Danau Toba dan sekitarnya adalah tanah budaya. Konon mengingat pengembangan Danau Toba yang sudah berjalan pada saat ini semakin pesat.

“Kita juga dapat mengambil peran dalam prosesnya. Festival yang melibatkan kegiatan budaya harus tetap dipertahankan, perkembangan zaman dan teknologi tidak serta merta harus melunturkan budaya," pungkasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kegiatan LTFF 2017 ini. Menurutnya, event ini bisa menggali dan mengembangkan keragaman seni tradisi yang ada di Sumatera Utara dan Indonesia pada umumnya. Selain itj menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan karya seni tradisi di Sumatera Utara dan Indonesia.

"Juga merangsang minat generasi muda terhadap karya seni tradisi, membangun sinerhisitas di antara pekerja seni tradisi serta lembaga lain yang memiliki tujuan yang sama dengan lembaga, menjadikan seni tradisi sebagai salah satu industri ekonomi kreatif. Ini sejalan dengan visi dan misi pariwisata," ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya berharap, generasi muda menciptakan agenda seni dan budaya berbasis kearifan lokal yang terencana dan sistematis. Sejauh ini aktivitas-aktivitas kesenian di Sumatera Utara belum memiliki grand design, masih bersifat musiman.

"Kalender kegiatan ini membuka ruang kepada seniman di Sumatera Utara untuk mengekpresikan kreativitasnya," tukas Menpar Arief Yahya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Bisnis Artis Kekinian Co-Branding Wonderful Indonesa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler