Luar Biasa! Gula Semut Asal Magelang Berjaya di Pasar Malaysia, Sebegini Harganya

Kamis, 24 Agustus 2023 – 17:23 WIB
Kepala Kantor Bea Cukai Magelang Imam Sarjono yang turut hadir dalam pelepasan ekspor gula semut pada Senin (21/8) lalu. Foto: Dokumentasi Humas Bea Cukai

jpnn.com, MAGELANG - Salah satu produk unggulan Kabupaten Magelang, yaitu gula semut merambah pasar Malaysia.

Produk olahan gula batok yang sebelumnya dipandang sebelah mata dan dihargai rendah di pasar lokal tersebut kini justru berjaya di negara tetangga.

BACA JUGA: Bea Cukai Yogyakarta Kawal Ekspor Paper Bag ke Australia dan Selandia Baru

PT Nira Lestari International merupakan produsen sekaligus eksportir gula semut tersebut.

UMKM yang berlokasi di Dusun Semen, Desa Trenten, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang ini pada awalnya adalah kelompok wanita tani (KWT).

BACA JUGA: Bea Cukai Medan Bangun Komunikasi & Sinergi dengan Pelaku Usaha Lewat Program CVC

Sebelumnya, KWT tersebut hanya memproduksi dan menjual gula batok dari sadapan pohon kelapa yang dihargai sangat rendah oleh tengkulak, bahkan harganya sampai anjlok pada 2013.

Direktur Utama PT Nira Lestari Internasional Ella Rizki FM mengatakan pihaknya mulai memperkenalkan produk gula semut pada 2012 lalu, dan sempat mendapat pertentangan.

"Namun, dengan kesabaran, akhirnya banyak masyarakat yang paham. Mereka kemudian memproduksi dan menampung produknya di unit pengolahan hasil atau UPH. Hingga akhirnya kami berinisiatif untuk mengekspor produk gula semut tersebut ke mancanegara," ungkap Ella, yang juga seorang penduduk asli Desa Trenten.

Dalam ekspor kali ini, perusahaan juga telah memasarkan produknya dengan merek sendiri sehingga komoditas yang diekspor mempunyai nilai yang lebih tinggi.

Dari gula batok yang hanya bernilai ribuan rupiah per kilogram, diolah menjadi produk gula semut yang harganya sekitar Rp 30 juta per ton.

Ketika diproduksi dengan merek sendiri, harganya melambung menjadi Rp 150 juta per ton.

Keberhasilan UMKM ini melaksanakan ekspornya tak terlepas dari bantuan pemerintah, khususnya Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Dinas Pertanian, dan Badan Ketahanan Pangan.

Selain itu, penyuluhan serta asistensi ekspor dari Bea Cukai Magelang.

Melalui asistensi ekspor dan pelayanan yang diberikan, Bea Cukai Magelang hadir membantu para pelaku UMKM untuk dapat melaksanakan ekspor produknya dan meningkatkan perekonomian Indonesia.

Kepala Kantor Bea Cukai Magelang Imam Sarjono yang turut hadir dalam pelepasan ekspor gula semut tersebut menegaskan instansinya terus berupaya mendorong pelaku UMKM untuk dapat naik kelas dengan menjual produknya di pasar internasional.

Mengingat total jumlah UMKM di Indonesia saat ini sebanyak 64,2 juta atau 99,99 persen dari seluruh jumlah pelaku usaha di Indonesia.

Namun, kontribusi ekspor produk UMKM hanya 15,65 persen bila dibandingkan dengan produk dari pengusaha besar.

“UMKM memberikan kontribusi yang sangat signifikan untuk perekonomian bangsa. Inilah yang terus Bea Cukai jaga dan tingkatkan, selaras dengan tugas dan fungsi instansi ini sebagai trade facilitator dan industrial assistance," kata Imam Sarjono melalui keterangan tertulis yang diterima, Kamis (24/8).

Imam Sarjono mengaku senang sekali lantaran produk gula semut dari Kabupaten Magelang bisa diekspor ke negara tetangga.

"Terlebih lagi, ekspor ini dilaksanakan secara langsung ke Malaysia tanpa melalui pihak ketiga,” ungkapnya.

Imam berharap terlaksananya ekspor gula semut tersebut memotivasi pelaku UMKM lainnya untuk mengembangkan produknya dan mengekspansi pasar mancanegara.

"Dari kegiatan ini, mudah-mudahan banyak UMKM lain yang bisa menyusul sehingga semakin memperkuat perekonomian Indonesia,” harap Imam. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler