jpnn.com, BEIJING - Pemerintah China melanjutkan kebijakan pemangkasan pajak hingga akhir 2023 untuk membantu para pengusaha setempat mengatasi berbagai kesulitan dalam berusaha.
"Dalam sidang eksekutif Dewan Pemerintahan telah diputuskan perpanjangan 11 kebijakan preferensi pajak dan bea hingga akhir 2023," demikian Perdana Menteri China Li Keqiang dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA di Beijing, Jumat.
BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi China Luar Biasa
Sebanyak 11 sektor yang mendapatkan preferensi pajak dan bea, di antaranya teknologi, penyediaan lapangan kerja, usaha rintisan (start up), perawatan kesehatan, dan pendidikan.
Para staf medis, pekerja pencegahan COVID-19, dan karyawan penyedia obat-obatan dan logistik COVID-19 juga dibebaskan dari kewajiban membayar pajak penghasilan pribadi.
BACA JUGA: Demi Cuan, China dan Iran Terang-terangan Abaikan Sanksi Amerika
Biaya registrasi obat-obatan dan perlengkapan anti-COVID-19 juga bakal dibebaskan.
PM Li selaku ketua Dewan Pemerintahan China memimpin sidang eksekutif tersebut.
BACA JUGA: China Sita 27 Ton Narkoba, Pelaku yang Ditangkap Luar Biasa Banyaknya
"Perpanjangan kebijakan preferensi pajak dan bea ini untuk mendukung para pengusaha dalam menghadapi berbagai hambatan agar usahanya tetap berkesinambungan," katanya.
Dalam sidang tersebut juga dibahas mengenai ketersediaan energi selama musim libur Tahun Baru Imlek.
Demikian pula dengan ketersediaan bahan makanan pokok selama Imlek juga diinstruksikan menjadi prioritas utama. (ant/dil/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Adil