jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memang luar biasa. Rayuan mautnya sukses menjinakkan Donald Trump. Amerika pun siap menggelontorkan Rp 10,5 triliun ke Indonesia.
Dana besar tersebut siap mengalir setelah Indonesia dan Amerika Serikat menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) mengenai pendanaan infrastruktur dan perdagangan.
BACA JUGA: Menko Luhut: GoJek Adalah Bukti Indonesia Mampu Bersaing di Level Global
Nilainya USD 750 juta, setara dengan Rp 10,5 triliun (asumsi Rp 14.106/USD).
MoU tersebut ditandatangani Duta Besar Indonesia untuk AS, Muhammad Lutfi dan Presiden EXIM Bank AS Kimberly Reed
BACA JUGA: Tiga Perwira Tinggi TNI AL Kompak Menghadap KSAL Laksamana Yudo, Ada Apa?
Penandatanganan ini juga disaksikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
“MoU ini akan makin perkuat kemitraan ekonomi serta pengadaan barang dan jasa Indonesia-Amerika,” ujar Dubes Lutfi seperti dilansir Genpi.co pada Kamis (19/11/2020).
BACA JUGA: Hendardi: Membiarkan Kerumunan Pengagum Habib Rizieq Bukti Kegagapan Jokowi
Luhut juga menyampaikan rasa optimistisnya terhadap peningkatan hubungan bilateral dua Negara.
Sedangkan Kimberly menegaskan bahwa perjanjian tersebut merupakan capaian yang signifikan. Itu dinilai akan memperkuat partisipasi Amerika dalam pembangunan di sektor energi, infrastruktur, transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, pelayanan kesehatan, serta lingkungan.
“MoU ini mencerminkan betapa pentingnya Indonesia bagi Pemerintah AS,” kata Kimberly.
Nantinya MoU ini akan memperluas peluang bagi RI dan AS untuk bekerja sama dalam pengadaan barang dan jasa untuk proyek-proyek pemerintah.
Tak hanya itu, kesepakatan ini akan mendorong peluang pengembangan usaha, antara lain di sektor infrastruktur, transportasi, energi, infrastruktur dan rantai pasokan pertambangan.
Sektor lingkungan hidup, teknologi komunikasi dan informasi, keselamatan dan keamanan, layanan kesehatan, dan informasi geospasial, juga bakal ikut diperkuat.(Genpi.co/jpnn
Redaktur & Reporter : Friederich