jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) padat karya proyek infrastruktur dilanjutkan hingga Mei 2021.
Dia mengaku telah membahas pelaksanaan program padat karya saat rapat koordinasi.
BACA JUGA: Terungkap Isi Percakapan Luhut Panjaitan dengan Menlu China di Telepon
"Saya ingin agar program ini bisa direalisasikan hingga April dan Mei 2021 sehingga ketika memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, mereka para pekerja dari program ini dapat memiliki uang untuk membeli kebutuhan-kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan di hari Lebaran," kata Menko Luhut, dalam unggahan terbarunya di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Senin (15/2).
Dia juga menyebutkan, program padat karya proyek infrastruktur telah mempekerjakan sebanyak 1,2 juta orang untuk proyek perbaikan jalan dan drainase.
BACA JUGA: Food Estate Kesempatan Emas, Menko Luhut: Jangan Impor-impor Lagi
"Maka dari itu saya meminta adanya perencanaan yang matang agar program ini dapat diatur untuk memenuhi kriteria tersebut," ujar Luhut.
Lebih lanjut Luhut juga meminta agar program padat karya bisa menargetkan daerah padat penduduk, sehingga pemerintah bisa berpatokan pada jumlah orang yang dipekerjakan dan diserap.
BACA JUGA: Tidak Ada Satu pun yang Menolak Luhut Panjaitan
Dia juga berharap biaya pembebasan lahan bagi proyek prioritas pemerintah pada wilayah yang memiliki kepadatan cukup tinggi segera dilakukan.
"Sehingga uang tersebut bisa dibelanjakan dan perekonomian negeri tetap bergerak menghidupi seluruh masyarakat Indonesia meski dalam keadaan sulit sekalipun," tutur Luhut.
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, Luhut juga menjelaskan capaian Program PEN Padat Karya Restorasi Terumbu Karang (ICRG) yang telah merestorasi terumbu karang seluas hingga 74,3 hektare pada 2020.
"Kegiatan PEN ICRG telah mempekerjakan 10.717 orang yang terdampak COVID-19 di Bali pada tahun 2020 kemarin. Tentu kita ingin angka ini dapat ditingkatkan lebih lagi," kata Menko Luhut.
Program PEN ICRG rencananya akan dilanjutkan pada periode 2021-2022 di sembilan lokasi dan akan melibatkan hingga 150 ribu orang. Program itu pada 2021-2022 diharapkan mampu memperluas wilayah restorasi hingga 1.000 hektare dengan jumlah anggaran total sebesar Rp1,5 triliun, di mana sekitar 35-45 persennya akan diserap sebagai upah.
Dengan melibatkan sembilan wilayah baru yaitu tiga lokasi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan enam wilayah wisata dan konservasi, kegiatan tersebut akan melibatkan berbagai Kementerian/Lembaga (K/L) terkait seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Pertahanan, TNI AL, BPPT, pemerintah daerah setempat, dan berbagai perguruan tinggi.
"Keberhasilan 2020 dapat menjadi contoh yang baik agar seluruh K/L terlibat dapat bahu membahu dalam menyukseskan Program PEN ICRG di tahun berikutnya," kata Luhut.
Rencananya akan ada tiga aktivitas utama yaitu pembuatan struktur terumbu karang buatan, penenggelaman eks-kapal KRI sebagai terumbu karang buatan dan wreck dive; juga pembuatan kapal riset pesisir untuk memantau terumbu karang.
"Kami semua ini harus bersinergi agar berbagai aspek dapat memberikan kontribusi dan mendistribusikan dana PEN dengan baik, kami jalankan pesan Presiden terkait ini, jangan hanya dimanfaatkan untuk bansos tanpa ada pemanfaatan jangka panjang," tutup Menko Luhut.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia