jpnn.com - JAKARTA - Luis Suarez mengumumkan pensiun dari Tim Nasional Uruguay setelah pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Conmebol menghadapi Paraguay, Jumat (16/9).
"Hari Jumat itu akan menjadi pertandingan terakhir saya bersama Uruguay," ujar Suarez dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari AFP di Jakarta, Selasa (3/9).
BACA JUGA: Tangisan Luis Suarez Iringi Kegagalan Uruguay ke 16 Besar Piala Dunia 2022
Pesepak bola berusia 37 tahun itu menyebut, keputusannya untuk tidak lagi berkiprah bersama timnas diambil dengan kondisi pikiran yang tenang meski dia mengakui itu tidak mudah.
Penyerang klub Inter Miami itu berjanji akan memberikan kemampuan terbaiknya dalam penampilan pamungkas untuk Uruguay kontra Paraguay.
BACA JUGA: Bruno Fernandes Antar Portugal Hancurkan Uruguay
"Saya akan mengeluarkan kemampuan terbaik sampai detik terakhir karier saya dengan Timnas Uruguay," kata dia.
Dengan semua pencapaian di karier sepak bola profesionalnya baik di level klub, timnas maupun individu, Luis Suraez layak disebut sebagai salah satu penyerang terbaik di muka bumi pada era modern.
BACA JUGA: Portugal vs Uruguay: Prediksi, Jadwal, dan Head to Head
Mengawali kiprah profesional di klub Uruguay, Nacional, Suarez langsung membawa klubnya itu menjuarai Liga Uruguay pada musim perdananya di sana yakni, 2005-2006.
Kemudian, pada 2006, dia hijrah ke Liga Belanda Eredivisie untuk bergabung dengan Groningen selama semusim sebelum memperkuat Ajax Amsterdam dari 2007 sampai 2011.
Melesakkan 111 gol dari 159 pertandingan di seluruh kompetisi bersama Ajax, Suarez ikut membantu klub raksasa Belanda itu merebut juara Eredivisie tahun 2010-2011 dan Piala KNVB 2009-2010.
Teknik permainan yang apik dan kesuburan Suarez di depan gawang membuat tim Liga Inggris Liverpool merekrutnya pada 2010. Suarez berada di sana selama empat musim.
Namun, puncak prestasi Suarez sebagai pesepak bola tiba ketika dia memperkuat Barcelona mulai 2014.
Merumput untuk klub itu selama enam musim, Suarez turut menyumbangkan empat gelar juara liga Spanyol, La Liga, untuk Barcelona berikut empat trofi Copa del Rey, satu trofi Supercopa Spanyol, satu trofi Liga Champions, satu trofi Piala Super UEFA dan satu trofi Piala Dunia Antarklub Eropa.
Dari sana, Suarez pindah ke Atletico Madrid yang juga disokongnya untuk merebut gelar juara La Liga pada musim 2020-2021.
Seiring usia, performanya meredup, lalu dia pindah ke Gremio dan kini memperkuat Inter Miami di Major League Soccer bersama eks rekan-rekannya di Barcelona, yaitu Lionel Messi, Jordi Alba dan Sergio Busquets.
Total, selama berada di level klub sampai saat ini, Suarez sudah membuat 509 gol dari 827 pertandingan.
Sementara di tim nasional, Suarez membuat 69 gol dari 142 pertandingan. Suarez menjadi pemain penting ketika Uruguay menjuarai Copa America 2011.
"Saya tidak akan menukar trofi Copa America itu untuk apa pun. Itu momen terbaik dalam karier saya," tutur dia.
Ketika di timnas, Suarez sempat mencatatkan beberapa kontroversi, yang mana yang paling terkenal adalah insidennya di Piala Dunia 2010 dan 2014.
Di Piala Dunia 2010, tepatnya di perempat final, Suarez dengan sengaja menagan bola dengan tangannya di depan gawang untuk mencegah Ghana mencetak gol dari permainan terbuka.
Akibatnya, Suarez pun dikartu merah langsung oleh wasit, tetapi tendangan penalti Ghana gagal. Uruguay saat itu lulus ke semifinal sebelum dihentikan Belanda.
Kemudian, di Piala Dunia 2014, Suarez kembali menghebohkan dunia karena menggigit bek Italia Giorgio Chiellini.
Tindakan itu berujung sanksi berat untuk Suarez, yakni tidak boleh beraktivitas di dunia sepak bola selama empat bulan.
Saat di Liverpool, Suarez juga pernah menggigit bek Chelsea Branislav Ivanovic pada 2013.
Pada 2010, saat masih membela Ajax, Suarez menggigit gelandang PSV Otman Bakkal.
Pada 2011, ketika di Liverpool, Suarez merasakan sanksi dari otoritas sepak bola Inggris yang melarangnya bermain di delapan laga akibat perlakuan rasisme kepada bek Manchester United Patrick Evra. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi