CIAMIS – Kepala Puskesmas Imbanagara dr Hj Eni Rochaeni memeriksa korban tomcat, kemarin (27/3). Gagay Sonagar (37) dan Reni (22) diperiksa di rumahnya di Perum Taman Jati Indah Blok D 12 Desa Payingkiran.
Ditemui usai pemeriksaan, Eni menjelaskan, luka yang diderita pasangan suami istri ini diakibatkan racun tomcat. Tapi, kata dia, luka tersebut akan sembuh dengan sendirinya. Kalau ingin cepat sembuh, dia menyarankan, korban serangga menggunakan salep kulit yang banyak dijual di apotek. “Yang saya periksa hanya pasangan suami istri ini (Gagay dan Reni, red) saja, untuk yang lainnya tidak ada yang kena,” papar Eni.
Bagi warga lain yang masih takut terhadap serangga berwarna hitam oranye ini, kata dia, jangan panik karena ada 10 tips untuk mengatasinya. Salah satunya, jelas Eni, jika menemukan serangga ini, jangan dipencet, cukup masukkan ke dalam plastik dan buang ke tempat yang aman agar racunnya tidak mengenai kulit.
Tips yang lainnya, imbuh Eni, hindari kumbang dari kulit terbuka. Usahakan pintu tertutup dan jendela harus diberi kasa nyamuk untuk mencegah kumbang masuk. Kasa nyamuk juga, kata dia, harus digunakan di tempat tidur. Hindari lampu yang terang di dalam rumah jika malam tiba, karena serangga ini senang di tempat yang terang.
Bila kulit atau mata terlanjur terkena racunnya, Eni menyarankan jangan sampai dikucek, segera disiram dengan air mengalir dan diberi sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga ini. “Bersihkan lingkungan rumah, terutama tanaman yang tidak terawat yang ada di sekitar rumah yang bisa menjadi tempat kumbang ini. Laksanakan 10 tips yang kami sebutkan tadi, agar aman dari serangan tomcat,” terang Eni. (isr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Belum Tepati Janji Pada Nelayan
Redaktur : Tim Redaksi