Jumlah yang diterima Lukman sangat jomplang dengan bonus bagi para atlet. Triyatno yang bertanding di kelas 69 kg mendapatkan Rp 400 juta. Sedangkan Eko yang berjibaku di kelas 62 kg berhak mendapatkan Rp 200 juta.
"Saya bukan ingin aji mumpung karena sedang ada di jajaran pelatih top level. Tapi mbok ya jangan timpang banget. Ini juga menyangkut pelatih-pelatih di masa depan. Kalau seperti ini terus, para pelatih di masa depan juga berpotensi mendapatkan perlakuan yang sama," terang Lukman.
Nominal tersebut memang sangat timpang dibanding bonus untuk Olimpiade 2008. Saat itu, Lukman mendapatkan Rp 200 juta atas prestasinya membawa Triyatno dan Eko mendapatkan masing-masing sekeping perunggu. Sementara, bonus untuk Eko dan Triyatno masing-masing Rp 300 juta.
Jika melihat prestasi Lukman, bonus tersebut memang sangat minim. Lukman adalah pelatih yang mampu menyelamatkan muka Indonesia di Olimpiade 2012. Pendek katanya, Lukman merupakan pelatih tingkat dunia. Jumlah Rp 75 juta tentu tak sebanding dengan prestasi yang sudah diberikannya.
Para atlet pun menunjukkan solidaritasnya. Eko dan Triyatno sama-sama tak mau mengambil bonus dari Kemenpora yang sebenarnya sudah diserahkan secara simbolis pada Ramadhan lalu. "Ini solidaritas kami terhadap pelatih. Bukan hanya kami yang kerja. Tanpa pelatih, kami bukan apa-apa," tegas Eko. (ru)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Video Seks Shakira-Pique Bocor?
Redaktur : Tim Redaksi