jpnn.com, BRASILIA - Brasil kembali dikuasai kelompok sayap kiri setelah Luiz Inacio Lula da Silva menang tipis dari petahana Jair Bolsonaro dalam pemilihan presiden putaran kedua, Minggu (30/10) waktu setempat.
Mahkamah Agung Pemilihan Umum Brasil menyatakan Lula sebagai presiden berikutnya, dengan 50,9% suara versus 49,1% untuk Bolsonaro.
BACA JUGA: Tak Mau Diatur, Presiden Brasil Bolsonaro Gertak PBB
Pelantikan politikus berusia 77 tahun dijadwalkan berlangsung pada 1 Januari.
Populisme sayap kanan Bolsonaro yang begitu populer pada pemilihan sebelumnya, kini ditinggal pemilih yang marah karena pemerintah tidak becus menangani wabah virus corona. Seperti diketahui, Brasil adalah salah satu negara dengan tingkat kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia.
BACA JUGA: Diberitakan Positif Corona, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Sewot
Bolsonaro tak memberikan respon sama sekali setelah hasil diumumkan. Namun, beberapa sekutunya secara terbuka mengakui kekalahan tersebut.
Lula mengatakan dalam pidatonya bahwa dia akan menyatukan negara yang terpecah dan memastikan bahwa orang Brasil "meletakkan senjata yang seharusnya tidak pernah diambil," sambil mengundang kerja sama internasional untuk melestarikan hutan hujan Amazon dan membuat perdagangan global lebih adil.
BACA JUGA: Pulang dari Amerika Serikat, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Positif Corona
"Saya akan memerintah untuk 215 juta warga Brasil, dan bukan hanya untuk mereka yang memilih saya," kata Lula di markas kampanyenya. "Tidak ada dua Brasil. Kami adalah satu negara, satu orang, satu negara besar."
Untuk diketahui, ini adalah kali ketiga Lula jadi pemenang pilpres. Dia sebelumnya terpilih jadi orang nomor satu di pemerintahan Brasil pada pemilihan tahun 2002 dan 2006. (reuters/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif