JAKARTA - Lulusan SMA masih berpeluang menjadi CPNS (calon pegawai negeri sipil). Pasalnya, banyak di daerah terisolir dan pulau terluar kekurangan SDM yang berkualifikasi diploma maupun sarjana.
"Hasrat pemerintah memang ingin meningkatkan mutu PNS dengan cara menetapkan standar diploma maupun sarjana bagi pelamar CPNS. Namun, dalam jangka pendek langkah tersebut masih sulit dilakukan. Mengingat keterbatasan SDM," kata Deputi SDM bidang Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Ramli Naibaho, Minggu (8/1).
Diakuinya, di dalam RUU Aparatur Sipil Negara (ASN), ada ketentuan untuk tenaga teknis tidak lagi harus di-PNS-kan. Melainkan diambil dari tenaga outsourching atau pegawai tidak tetap (PTT). Namun ketentuan itu tidak mengikat. Jika ada tenaga teknis yang tidak bisa diambil dari PTT atau outsourching, bisa diberikan pada lulusan SMK, SMEA, SMA plus keahlian atau diploma.
"Itu artinya, pemda bisa mengajukan kebutuhan pegawai teknis dari lulusan SMA. Tapi tidak semua pemda bisa begitu. Hanya yang daerah terpencil saja," tegasnya.
Lebih lanjut dijelaskan Ramli, dalam masa moratorium, tidak ada larangan bagi instansi pusat maupun daerah untuk menambah pegawai. Tapi instansi diminta menghitung kembali kebutuhan pegawai yang riil.
"Jangan sampai daerah yang kekurangan dokter, guru matematika mengajukannya nanti 2013 karena berpikir ada moratorium," cetusnya.
Bagi daerah yang kelebihan pegawai (belanja pegawai lebih banyak memakan pos APBD), dia mengimbau jangan selalu menerima PNS baru. Kata dia, alangkah bijaknya bila lebih memberdayakan PNS yang ada. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 6 Calon Kepala BKN dan LAN Segera Diajukan ke Presiden
Redaktur : Tim Redaksi