jpnn.com, PANDEGLANG - Seekor lumba-lumba ditemukan mati terdampar di pesisir Pantai Gorengan, Kampung Caringin, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (6/1).
Lumba-lumba berwarna abu-abu kebiruan ini ditemukan mati oleh warga setempat. Ikbal warga Caringin mengaku, terkejut saat siang hari menyusuri tepian laut menemukan lumba-lumba yang sudah mati.
BACA JUGA: Lumba-Lumba Ditemukan Mati di Laut Karawang
"Ikan lumba-lumba ini saya temukan jam 11.30 ketika lagi jalan di pantai," kata Ikbal, kemarin.
Ikbal mengatakan, dirinya baru pertama kali menemukan lumba-lumba yang terdampar. Dia bersama warga setempat mengevakuasi ikan tersebut ke pesisir pantai.
BACA JUGA: Pak Anies, Please Setop Sirkus Lumba-Lumba Ancol
"Baru lihat. Sebelumnya saya enggak pernah menemukan ikan jenis seperti itu terdampar, baru kali ini. Ikannya sudah kita evakuasi ke darat," ujarnya.
Herman, warga lainnya mengatakan, pihaknya baru kali ini melihat lumba-lumba yang terdampar di Pantai Gorengan. "Baru dengar ada ikan lumba-lumba terseret ombak sampai ke Caringin, mungkin karena cuaca laut sedang buruk," tuturnya.
Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang Winarno menyebutkan, sudah menerjunkan petugas untuk mengevakuasi ikan lumba-lumba yang mati tersebut. "Sudah ada kepala bidang yang ke lapangan mengecek kondisi ikan itu," katanya.
Menurutnya, hingga saat ini ikan tersebut masih dibiarkan di pesisir pantai hingga menunggu tim dari Satpolair Polres Pandeglang. "Mungkin ikannya belum dievakuasi, kami harus koordinasi dulu dengan Polair. Apakah nanti ikan lumba-lumba yang mati ini mau dikubur atau digeser ke laut," terangnya.
Winarno menyebutkan, belum mengetahui penyebab pasti ikan tersebut hingga terdampar ke pesisir pantai. Adapun penyebab kematian ini diduga karena terbawa arus gelombang besar yang menyeretnya ke perairan dangkal hingga mati. Atau, bisa juga karena satwa ini memang dalam keadaan sakit lalu mati hingga terdampar.
"Belum tahu. Mungkin karena cuaca laut sedang buruk hingga membuat ikan terombang-ambing sampai ke daratan," ujarnya. (yanadi/bantenraya)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti