jpnn.com, JAKARTA - Sekolah teknologi dan pemrograman (coding) untuk anak-anak di Asia Tenggara, Koding Next meluncurkan Future Classroom.
Adapun Future Classroom ialah platform inovatif yang dirancang untuk mengintegrasikan pendidikan teknologi dan coding ke dalam kurikulum sekolah-sekolah di Indonesia.
BACA JUGA: BRI Buka Program Internship untuk IT, Talenta Digital Merapat!
Co Founder Koding Next, Bartek Wasik menilai platformnya ini dapat menjadi solusi banyak sekolah di Indonesia menghadapi tantangan dalam menerapkan pendidikan coding.
Menurutnya, masih banyak sekolah di Indonesia yang memiliki keterbatasan akses terhadap pendidik coding yang terampil.
BACA JUGA: Fordigi Goes to Campus Masuk Unair, Gali Talenta Digital Mahasiswa Â
Teknologi yang berkembang pesat pun memerlukan pembaruan kurikulum secara terus-menerus, sehingga membutuhkan biaya tinggi untuk memperoleh perangkat canggih.
Menyusul kebutuhan ini, Koding Next memfasilitasi pengalaman belajar yang dinamis, menggunakan konten video interaktif dan teks pembelajaran yang disesuaikan untuk pendidik dan anak.
"Dilengkapi dengan kecerdasan buatan Artificial Intelligence (Al) untuk membantu pengecekan, dan memberi rekomendasi pada kesalahan penulisan kode," kata Bartek Wasik saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Di sisi lain, founder Koding Next, Mateusz Rybinski menjamin pihaknya dapat memberikan pembelajaran komprehensif yang memungkinkan sekolah dan guru mengoptimalkan pengalaman belajar.
Dikembangkan oleh para ahli, Koding Next menciptakan kurikulum komprehensif dengan mencakup seluruh aspek K12.
Adapun di antaranya, mulai dari algoritma dasar hingga bidang lanjutan seperti robotika, pemrograman Python, Artificial Intelligence (Al), desain, dan pengembangan perangkat lunak mobil.
Kehadiran Koding Next di sekolah ini tentunya diharapkan dapat mencetak talenta digital terbaik di Indonesia.
"Setiap kurikulum yang dikembangkan oleh Koding Next akan dilakukan peninjauan dan penyempurnaan yang cermat setiap enam bulan untuk memastikan kurikulum tetap terkini dan relevan," imbuh Mateusz Rybinski. (mcr31/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah