JAKARTA - Sekretaris Menteri Pertanian Baran Wirawan mengaku pernah dipanggil Luthfi Hasan Ishaaq, yang saat itu menjabat Presiden Partai Keadilan Sejahtera, di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, pada Januari 2013. Dia menjelaskan, Luthfi memintanya datang untuk menyampaikan pesan kepada Mentan Suswono, soal masalah daging sapi di masyarakat.
"Januari 2013, saya sebagai Sekretaris Menteri datang ke kantor beliau (Luthfi). Beliau menanyakan jadwal Menteri Pertanian," kata Baran saat bersaksi dalam persidangan perkara dugaan suap pengurusan kuota impor sapi di Kementerian Pertanian, untuk terdakwa Direktur PT Indoguna Utama, Aria Abdi Effendi dan Juard Effendi.
"Beliau (Luthfi) sebagai kolega Pak Menteri, kadang-kadang kalau telepon (ke Mentan) tak nyambung menteri," katanya.
Baran mengaku datang sendirian ke DPP PKS. Ia menyatakan, di kantornya, Luthfi menyampaikan pesan agar Mentan lebih peka terhadap permasalahan daging. "Tolong sampaikan ke Pak Menteri (Suswono) agar lebih peka terhadap problem yang dihadapi masyarakat. Soal harga daging yang tinggi dan adanya campuran daging celeng," kata Baran.
Dia menegaskan, dalam pertemuan bersama Luthfi itu tak pernah membicarakan tentang PT Indoguna Utama maupun Ahmad Fathanah rekan Luthfi yang sama-sama menjadi tersangka dalam kasus ini.
Baran melanjutkan, pesan bekas Presiden PKS, itu disampaikannya ke Suswono, yang juga anakbuah Luthfi di partai yang kini dipimpin Anis Matta tersebut.
"Saya laporkan ke Menteri, pak Luthfi pesan agar pak Menteri bisa merespon permasalahan di masyarakat," katanya.
Saat ditanya hakim apa respon Mentan setelah menerima pesan itu, Baran menyatakan, sebenarnya Suswono sudah tahu tentang permasalahan itu. ""Artinya baiklah. Meresponlah," ujar Baran. (boy/jpnn)
"Januari 2013, saya sebagai Sekretaris Menteri datang ke kantor beliau (Luthfi). Beliau menanyakan jadwal Menteri Pertanian," kata Baran saat bersaksi dalam persidangan perkara dugaan suap pengurusan kuota impor sapi di Kementerian Pertanian, untuk terdakwa Direktur PT Indoguna Utama, Aria Abdi Effendi dan Juard Effendi.
"Beliau (Luthfi) sebagai kolega Pak Menteri, kadang-kadang kalau telepon (ke Mentan) tak nyambung menteri," katanya.
Baran mengaku datang sendirian ke DPP PKS. Ia menyatakan, di kantornya, Luthfi menyampaikan pesan agar Mentan lebih peka terhadap permasalahan daging. "Tolong sampaikan ke Pak Menteri (Suswono) agar lebih peka terhadap problem yang dihadapi masyarakat. Soal harga daging yang tinggi dan adanya campuran daging celeng," kata Baran.
Dia menegaskan, dalam pertemuan bersama Luthfi itu tak pernah membicarakan tentang PT Indoguna Utama maupun Ahmad Fathanah rekan Luthfi yang sama-sama menjadi tersangka dalam kasus ini.
Baran melanjutkan, pesan bekas Presiden PKS, itu disampaikannya ke Suswono, yang juga anakbuah Luthfi di partai yang kini dipimpin Anis Matta tersebut.
"Saya laporkan ke Menteri, pak Luthfi pesan agar pak Menteri bisa merespon permasalahan di masyarakat," katanya.
Saat ditanya hakim apa respon Mentan setelah menerima pesan itu, Baran menyatakan, sebenarnya Suswono sudah tahu tentang permasalahan itu. ""Artinya baiklah. Meresponlah," ujar Baran. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Biaya Kontrakan Darin Mumtazah Mencapai Ratusan Juta
Redaktur : Tim Redaksi