jpnn.com, LYON - Mengeksekusi penalti Barcelona merupakan tugas Lionel Messi jika bermain. Predikat sebagai kapten tim dan superstar jadi faktor utama. Namun, sudah seharusnya entrenador Ernesto Valverde mencari opsi kedua untuk melapis La Pulga -julukan Messi- untuk tendangan 12 pas.
Bagaimana tidak. Rasio kegagalan penalti Messi cenderung meningkat mulai musim 2015-2016. Kala itu, dari delapan kesempatan, Messi hanya berhasil empat kali alias hanya separonya. Jumlah itu membaik pada 2016-2017 dengan hanya sekali gagal dari sepuluh kesempatan. Namun, persentase kegagalan kembali meninggi musim lalu. Dari enam hadiah penalti, hanya tiga yang berhasil.
BACA JUGA: Bayern Muenchen Provokasi Liverpool dengan The Beatles
Kecemasan Barcelonistas terhadap eksekusi penalti Messi kembali hadir musim ini. Itu dipicu kegagalannya ketika menghadapi Real Valladolid pada jornada ke-24 (17/2). Striker 31 tahun itu gagal mengeksekusi dengan sempurna penaltinya pada menit ke-85. Padahal, pada menit ke-43, Messi sudah melakukannya dengan baik dan hanya itulah gol yang tercipta untuk kemenangan Blaugrana di Camp Nou.
Nah, apakah Messi kembail butuh penalti untuk mengatasi Lyon pada leg pertama 16 besar Liga Champions Parc Olympique Lyonnais dini hari nanti? Bisa saja. Rekapitulasi penalti Messi di ajang antarklub paling elite Eropa itu cukup bagus. Dari 14 kesempatan, dia hanya gagal tiga kali. Inilah yang membuat Valverde tetap pede.
BACA JUGA: Lain Kali, Kalau Son Heung-min Cetak Gol Lagi, Pochettino Mau Langsung Mandi
Lionel Messi. Foto: EFE
BACA JUGA: Jelang Ajax vs Real Madrid, Tadic Dapat Perasaan Baik
''Messi adalah perjudian aman (untuk penalti, Red). Bahkan, dia bisa mencetak lebih banyak gol lagi baik melalui penalti atau tidak). Beberapa pertandingan memang terkadang dimenangi dengan itu (penalti),'' ucap Txingurri -julukan Valverde- seperti dilansir AS.
Pelatih 55 tahun itu boleh saja yakin bahwa keran gol bakal terus mengucur dengan atau tanpa penalti. Namun, dia seharusnya juga bisa melihat bahwa dua dari tiga gol Messi di lima laga terakhir semuanya lahir melalui penalti. Selain ke gawang Valladolid, satu penalti lainnya hadir ketika Barca bermain 2-2 dengan Valencia pada jornada ke-22 (3/2).
Bahkan, jumlah gol penalti Messi di 5 laga terakhir bisa jadi 3 saat Blaugrana menang 6-1 atas Sevilla pada leg kedua perempat final Copa del Rey (31/1). Hanya, saat itu hadiah penalti diberikan Messi kepada Philippe Coutinho.
Entah kebetulan atau tidak, penalti juga dibutuhkan Messi ketika menghadapi Lyon di Prancis pada Liga Champions. Dari dua pertemuannya dengan Les Gones, Messi hanya mencetak satu gol dan itu melalui penalti. Tepatnya pada fase grup musim 2007-2008 (28/11/2007).
Meski begitu, traineur Lyon Bruno Genesio mengaku mustahil bagi timnya menghentikan Messi. Itu yang membuat Genesio mengaku tidak ada taktik khusus untuk mematikan pergerakan Messi.
Pelatih 52 tahun itu juga bisa bereuni dengan eks pemainnya Samuel Umtiti. Tapi bek Prancis itu belum tentu jadi starter karena baru saja pulih dari cedera lutut yang dideritanya sejak akhir November 2018.
''Messi bisa bermain melawan strategi apa pun karena dia genius. Rencana paling simpel adalah (menghentikannya, Red) secara kolektif,'' kata Genesio kepada Marca. ''Untuk Umtiti, kami bangga dengan perkembangannya. Sejak awal, kami tahu potensinya dan yakin dia bisa mencapai level tinggi,'' pungkasnya. (io/ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ajax vs Real Madrid: Juara Bertahan Lagi On Fire
Redaktur : Tim Redaksi