"Saat ini sudah sampai proses penunjukan hakim. Tapi nama-nama hakim belum turun, jadi belum bisa saya sampaikan. Tinggal menunggu saja," katanya di Jakarta, Jumat (19/10).
Dikatakan, dalam kasuskasus niaga biasanya putusan dapat lebih cepat daripada kasus-kasus pidana pada umumnya. Namun saat ditanya kapan waktunya, Ridwan hanya menyatakan bahwa tenggat waktu akan diberikan ketika sidang kasasi sudah dimulai.
"Kasus niaga ini termasuk speedy trial. Artinya perkara-perkara yang dalam persidangan harus cepat. Makanya kan tidak ada banding, tapi langsung kasasi,” katanya.
Sementara itu terkait nama-nama hakim yang menangani, Ridwan memastikan bahwa nantinya merupakan hakim yang memiliki keahlian menangani perkara niaga. “Hakim-hakimnya khusus, tidak boleh semua hakim menyidangkan. Hanya mereka yang khusus di bidang perdata dan niaga," tambahnya.
Telkomsel mengajukan kasasi, setelah sebelumnya Jumat (14/9) lalu sebagai bentuk perlawanan terhadap keputusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis BUMN itu pailit. Hal tersebut berdasar permohonan distributor voucher pulsa isi ulang, PT Prima Jaya Informatika, yang bermitra dengan Telkomsel sejak Juni 2012 lalu.
Prima Jaya menilai pihak Telkomsel memiliki hutang Rp5,3 miliar. Angka ini merupakan sisa kontrak yang ada. Karena sebelumnya, pihak Telkomsel menghentikan pengiriman produk kartu perdana dan voucher. Sementara menurut Direktur Utama PT Telkomsel, Alex J Sinaga, pengiriman dihentikan karena Prima Jaya belum melunasi pembayaran sebesar Rp4,8 miliar kepada Telkomsel.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Kopra Anjlok
Redaktur : Tim Redaksi