jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah Anwar Hafid mengaku bersyukur dan gembira akhirnya Mahkamah Agung (MA) menolak upaya peninjauan kembali (PK) yang diajukan Kepala Staf Presiden Moeldoko terhadap Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) tentang kepengurusan Partai Demokrat.
Putusan itu membuat para kader Demokrat di Sulawesi Tengah mengaku gembira dan sujud syukur.
BACA JUGA: Bacaleg Demokrat Marta Yandry Mendonasikan 4 Ambulans, Ini Harapannya
“Tentunya putusan itu membuat kami sebagai kader merasa senang. Upaya Moeldoko merebut Partai Demorkat tidak bisa dilakukan,” tegas anggota DPR RI Komsii V Anwar Hafid dalam keterangan tertulis pada Kamis (10/8).
Mantan Bupati Kabupaten Morowali dua periode ini menyebutkan hasil putusan yang baik dari MA adalah sebuah kado istimewa untuk Ketum Partai Demokrat AHY karena bertepatan dengan hari ulang tahun ke-45 AHY.
BACA JUGA: Meriahkan HUT ke-78 RI, PKN Gelar Lomba Kreasi Video TikTok Berhadiah Rp 100 Juta
“Kado istimewa buat Mas Ketum, pas ultah dapat kabar baik. Semoga semua pertanda baik untuk Partai Demokrat pada pemilu 2024," katanya.
Seperti diketahui, Mahkamah Agung (MA) menolak upaya peninjauan kembali (PK) yang diajukan Kepala Staf Presiden Moeldoko terhadap Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) tentang kepengurusan Partai Demokrat.
BACA JUGA: Said Aqil Bilang PKB Itu NU, Gus Yahya Sebut Sebaliknya
“Tanggal putus Kamis, 10 Agustus 2023. Amar putusan tolak,” demikian tertulis dalam situs resmi MA, Kamis (10/8).
Perkara nomor 128 PK/TUN/2023 ini diadili oleh ketua majelis Yosran, anggota majelis 1 Lulik Tri Cahyaningrum, anggota majelis 2 Cerah Bangun. Selain itu, panitera pengganti Adi Irawan.
“Status, perkara telah diputus, sedang dalam proses minutasi oleh majelis," tulis MA.
Kasus ini bermula ketika kubu Moeldoko membuat Kongres Luar Biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam KLB itu, Moeldoko didapuk sebagai ketua umum.(fri/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Friederich Batari