"Saat perencanaan, dia juga ikut latihan militer bersama Bayu dan Farhan di Gunung Merbabu. Dia ikut survei tempat-tempat yang akan diserang," ujar Boy dalam jumpa pers di kantor Humas Polri, Rabu siang.
Pada rangkaian aksi teror pertama, 17 Agustus 2012 lalu, Firman bertugas membonceng Farhan yang melakukan penembakan pada pos pengamanan mudik di Gemblekan, Solo. Sementara itu, Bayu dan Mukhsin bersembunyi di sekitar pos itu untuk memantau situasi. Dalam aksi itu, tak ada korban tewas, hanya dua polisi yang terluka.
Pada aksi teror kedua, 18 Agustus 2012 di pos pengamanan di Gladak, Solo, Boy tak menjelaskan peran Firman. Namun, yang pasti Firman ikut melakukan pengamatan sebelum aksi pelemparan granat di pos tersebut.
"Pada 30 Agustus, Firman juga yang membonceng Farhan saat melakukan penembakan terhadap almarhum Bripka Dwi Data. Jadi dia memang memiliki peran penting dari aksi-aksi ini," papar Boy.
Saat ini Firman sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik dari Densus 88 Anti teror. Ia ditangkap di Jalan Raya Kalimulya ,Perumahan Anyelir 2 blok F2. Depok, Rabu pagi sekitar pukul 05.30 Wib. Firman kabur dari Solo saat mengetahui rekan-rekannya di tangkap Jumat pekan lalu. Ia melarikan diri ke rumah keluarganya di Depok. Ia baru tiba di rumah tersebut Selasa malam (4/9) sekitar pukul 21.00 wib. Setelah diintai, akhirnya polisi baru bisa meringkusnya Rabu pagi. Dalam penangkapan tersebut polisi menyita sebuah laptop dan handphone milik Firman.
"Barang bukti nanti akan diteliti, diharapkan kita dapat mengetahui data dan dokumen jaringan ini melalui laptop tersebut,"pungkas Boy.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 11.360 Calon Jamaah Haji Gagal Berangkat
Redaktur : Tim Redaksi