JAKARTA—Aksi kekerasan bersenjata masih menghantui Nangroe Aceh Darussalam jelang perhelatan Pemilukada Aceh yang jika jadwal tidak berubah, rencananya digelar 16 Febuari mendatang. Terkait hal ini, Mabes Polri meminta kerjasama intensif dari semua lapisan agar bisa mengamankan Pemilukada mendatang dari gangguan para penembak misterius.
‘’Kita butuh partisipasi semua pihak, masyarakat tolong bantu kita untuk beri informasi, termasuk aparat intelijen sama-sama melaksanakan pemantauan, semoga bisa berjalan dengan baik,’’ ujar Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Jakarta Jumat (13/1).
Polri tak ingin dipersalahkan sendiri karena masih marakanya penembakan ini. Malah, yang harus dipertanyakan adalah bagaimana fungsi intelejen yang menyuplai informasi ke Polri.
‘’Jadi kalau memang seperti itu biar intelejen yang pikir sendiri, apakah data yang disampaikan sudah akurat atau belum. Biar dia yang intropeksi sendiri,’’ imbuhnya.
Saud mengatakan, dalam kondisi seperti ini satu instansi tidak bisa bekerja sendiri. Maksudnya harus ada keterlibatan semua pihak dalam pencegahan dan penanganan kasus ini.
‘’Apabila ada kesempatan mereka pasti bermain. Ada niat dia tapi kalau tidak ada kesempatan, itu tidak akan terjadi. Maka semuanya petugas harus berperan disitu,’’ tambahnya.
Untuk mengamankan Pemilukada tersebut Mabes Polri akan mengirimkan bantuan personel ke Aceh. Jumlahnya sekitar 780 personel yang akan diperbantukan di polda setempat. ‘’Paling tidak seminggu sebelum pemilukada,’’ kata Saud menjelaskan kapan rencana pengiriman personel itu. (zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Habib Rizieq tak Keberatan Laskar FPI Ditindak
Redaktur : Tim Redaksi