jpnn.com, MACAU - Saat ini nama Macao, sebuah kota yang terletak di 70 km sebelah barat daya Hong Kong sudah menjadi salah satu destinasi negara yang wajib dikunjungi para traveler dunia.
Kota yang terkenal dengan gemerlap malamnya ini pernah di jajah oleh Portugis. Kini, wilayah dengan status Daerah Adminsratif Khusus ini memiliki kemajuan pariwisata yang luar biasa. Nah, dikesempatan kali ini mari kita ulas lebih dalam terkait sejarah Macao.
BACA JUGA: Berkah Macau
Macao dijajah oleh Portugis selama 400 tahun. Tepatnya dari abad ke 16. Portugis datang ke Tiongkok melalui Jorge Alvarez.
Kedatangan Portugis ke Tiongkok saat itu sederhana, yaitu untuk memperluas bisnis perdagangan Portugis.
Saat itu, Macao di bawah kepemimpinan Dinasti Ming. Saat itu, Macao disewakan kepada Portugis hingga di akhir abad ke 20. Portugis pun akhirnya menyerahkan kembali Macao ke Tiongkok.
Portugis saat itu memanfaatkan pelabuhan yang ada di Macao untuk berdagang.
BACA JUGA: Dongkrak Wisman Macau, Kemenpar-Air Asia Gelar Famtrip
Sejarah Macao cukup panjang, kota ini bahkan menjadi tempat untuk perdagangan antarnegara mulai dari Italia, Spanyol, Portugis dan berbagai negara lainnya.
Pendatang dari negara lain mampir di Macao untuk barter kain sutra, rempah, teh China dan lainnya untuk dibawa ke Eropa.
Selain menjadi pusat perdagangan, Macao saat itu juga menjadi lokasi untuk penyebaran agama-agama dari Barat. Bahkan saat itu, Santo Fransiskus Xaverius mampu mengubah agama sebagian besar penduduk Macao yang terdiri dari orang China dan Jepang menjadi kristen.
Di sekitar tahun 1500 sampai dengan 1600, sudah mulai banyak gereja dan perguruan tinggi Kristen bertebaran di kota Macao.
Sekitar 1974 silam, kudeta politik yang dinamakan Revolusi Anyelir terjadi di Portugis. Dengan adanya kudeta ini, terciptalah pemerintahan yang demokratis sehingga membuat negara-negara yang dijajah oleh portugis melemah.
Alhasil, China pun langsung melakukan diplomasi dengan Portugis untuk status kota Macao yang dimulai pada 1986 silam.
Setahun kemudian, China pun akhirnya berhasil membuat perjanjian bersama Portugis bernama "Joint Declaration on the Question of Macau".
Dalam perjanjian tersebut disebutkan jika masa administrasi Portugis atas kota Macao berakhir di tanggal 20 Desember 1999. Tidak sampai disitu saja, sejarah Macao masih panjang hingga kota tersebut bisa besar seperti saat ini.
Meskipun baru terbebas dari jeratan Portugis di tahun 1999, kini kota Macao terus berkembang. Bahkan kota ini dijuluki sebagai salah satu kota yang cukup maju di Asia. Berbagai industri pun tumbuh subur di Macao. Yang paling mencolok adalah sektor pariwisata. Setiap tahunnya, beragam wisatawan dari seluruh penjuru dunia datang ke Macao untuk menikmati sederet wisata yang disajikan.
Kini Macao memiliki sederet lokasi wisata yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari wisata modern sampai dengan wisata-wisata sejarah Macao.
Kemajuan kota Macao bisa terlihat dari sebuah bangunan ikonik di kota Macao yang bernama Macao Tower.
Tidak sampai di situ, akulturasi budaya Tiongkok dan Portugis membuat kota Macao memiliki destinasi wisata bersejarah yang sangat unik.
Beberapa destinasi sejarah yang bisa kamu kunjungi di kota Macao antara lain Barra Square, A-Ma Temple, Moorish barrack, Mandarins House, St. Lawrence's Church, St. Joseph Seminary and Church, Lilau Square, St. Augustine Square, Dom Pedro V Theatre, St. Augustine Church dan masih banyak yang lainnya.
Wilayah Macao memang tidaklah besar tetapi perkembangannya sangat pesat. Hal ini menjadi salah satu keunikan dari Macao yang membuat kota ini wajib dikunjungi oleh traveler.
Perpaduan budaya antara Timur dan Barat membuat menjadikan Macao memiliki budaya yang sangat unik untuk diketahui wisatawan. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia