Machica Mochtar setelah 'Cerai' dari Moerdiono

Tinggal Bersama Orang Tua, Jadi Orang Biasa

Rabu, 28 Juli 2010 – 07:59 WIB
KOMPAK- Machicha Mochtar bersama dua buah hatinya, Aqsa Nur Azeezah; 3 tahun (kiri), dan Muhammad Iqbal Ramadhan; 14 tahun. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - LAMA tak terdengar kabarnya, penyanyi dangdut Machica Mochtar kembali munculTapi, kali ini dia tidak sedang merilis album baru

BACA JUGA: Anang Curhat Lewat Separuh Jiwaku Pergi

Dia menggugat UU No 1/1974 tentang PerkawinanUU itu membuat perkawinan siri dirinya dengan mantan Mensesneg Moerdiono tidak diakui

---------------------------------------------------------
AGUNG PUTU ISKANDAR, Jakarta
---------------------------------------------------------
 
Status Muhammad Iqbal Ramadhan, anak hasil perkawinan siri Machica Mochtar dengan Moerdiono, sampai saat ini "tidak jelas"

Dokumen kelahiran remaja 13 tahun itu tak menyebut Moerdiono sebagai ayahKasus itu merupakan imbas dari perkawinan siri yang tidak mengakui anak hasil perkawinan "di bawah tangan" tersebut

"Saya akan terus memperjuangkan status ayah anak saya," ujar Machica saat ditemui di kediamannya di Jalan H Toran, Bintaro, Jakarta Selatan, kemarin (27/7).

Pedangdut yang ngetop lewat lagu Ilalang itu tak lagi menempati rumah pemberian Moerdiono di Jalan Perkutut, kompleks perumahan Bintaro sektor duaMachica memilih tinggal di rumah orang tuanyaPadahal, jaraknya dengan rumah pemberian Moerdiono tak lebih dari 400 meter.

"Rumah pemberian Pak Moer dikontrakkanKan bisa untuk pemasukan jugaSaya dan anak-anak tinggal di sini saja (di rumah orang tua Machica, Red)," ujar wanita berambut sepinggang itu.

Di rumah yang berdiri di atas lahan seluas 300 meter persegi itu Machica tinggal bersama ibunya, Rosmiyati Mochtar, Aqsa Nur Azeezah, 3, anak keduanya; dan suami yang dia nikahi pada 2001, Khalid MahmodAyah Machica, Mochtar Ibrahim, juga tinggal di rumah tersebut sebelum meninggal tiga tahun silam

"Rumahnya kan lumayan besarAda delapan kamar di sini," kata wanita penggemar pisang tanduk itu.

Machica merupakan pedangdut yang populer pada 1990-anPopularitas itu pula yang mengantarkan Machica mengisi acara kampanye Golkar pada 1992 di BaliDi situlah wanita kelahiran Makassar pada 1970 ini bertemu Moerdiono yang kala itu menjadi Mensesneg yang juga pembesar di partai pemerintah tersebut.

Saat itu Machica masih kinyis-kinyisUsianya baru 22 tahunMoerdiono pun kepincut kendati sudah punya istri sah dan empat anakDia lantas merayu Machica dengan memberangkatkannya ke Tanah Suci bersama kedua orang tua pedangdut itu pada 1993"Pintar diaBegitu pulang haji, saya dikawinin," ujarnya lantas tersenyum.

Perkawinan itu dilakukan secara siri karena Moerdiono sebagai pejabat negara tak bisa berpoligamiMeski begitu, semua rukun pernikahan dipenuhiMulai saksi, mahar, hingga ijab dan qabul"Setelah perkawinan, setiap hari kami selalu dekatKalau orang berkata, romantislahMeski begitu, yang namanya rumah tangga, pasti ada liku-likunya," tutur Machica mengenang masa-masa bulan madu dengan politikus Golkar yang kini menyeberang ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu.

Kendati pada awalnya romantis, pada 1998 keduanya berpisahTidak jelas kapan persisnyaSebab, sejatinya mereka tak pernah berceraiKarena pernikahannya siri, perceraian tidak bisa dilakukan di pengadilan agama

"Pokoknya, dia meninggalkan sayaSaya telepon maupun saya kirimi surat, tidak pernah dibalasUdah kayak orang mati saja," kata Machica.

Saat perpisahan itu terjadi, Iqbal baru berusia setahunPadahal, sejak anak tersebut lahir, Moerdiono tampak senangDia kerap menggendong dan bermain dengan IqbalNamun, lantaran kebersamaan itu cuma setahun, Iqbal tak pernah tahu masa-masa indah bersama ayah biologisnya itu"Mana ada bayi setahun mengingat itu semuaKecuali saat itu Iqbal berumur lima tahun," ujarnya.

Sejak meninggalkan Machica, Moerdiono juga tak pernah berkomunikasi IqbalDia, kata Machica, juga tak mengirimkan duit lagi"Kalau hati memang bisa beralih ke yang lainTapi, kalau hubungan darah dan daging, masak harus putus gara-gara kami berpisah," katanya.

Menurut Machica, rumah tangganya dengan Moerdiono bubrah lantaran ada pihak ketigaNamun, bukan istri pertama Moerdiono yang membuat mereka berpisahMoerdiono, kata Machica, punya perempuan lainDia lantas menyebut seorang desainer ternama yang kini menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)Tapi, Machica tak tahu persis status "hubungan" keduanya.

Machica mengakui bahwa dirinyalah yang meminta suami sirinya itu untuk mengakhiri hubunganSebab, sebagai "istri", dia merasa dikhianati "suami"Meski begitu, setelah itu Machica sempat goyah dan shock"Saya seperti layangan putus," ujarnya mengingat masa-masa suram itu.

Namun, dia tak menyerahPenggemar singkong goreng ini masih bisa mencari duit dengan menyanyi dari panggung ke panggungApalagi, pada saat itu beberapa lagunya sering diputar di radio dan televisiTerutama lagu berjudul Semua Untukmu dan Ilalang"LumayanPaling tidak saya bisa menghidupi anak-anak meski tidak mewah," katanya.

Machica mengakui, dirinya memang tak banyak muncul di layar kacaDia lebih sering tampil di acara-acara off air di daerah-daerahSaat itu, untuk sekali tampil, dia dibayar Rp 20 juta hingga Rp 30 jutaKalau borongan seminggu hingga dua minggu, dia mendapat bayaran Rp 10 juta per hariItu untuk wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, hingga SulawesiKalau di Papua, dia dibayar lebih tinggiYakni, Rp 20 juta per hari.

Lama menjanda membuat Machica berpikir untuk kawin lagiNamun, dia tak mau menikah dengan pejabat lagiDia sudah kapokMenikah dengan pejabat, kata dia, memang bergelimang hartaTapi, itu tidak menjamin rasa aman dan tenteramSetiap hari dia gelisah dengan keselamatan diri dan keluarga karena selalu saja ada teror dari orang-orang yang tidak suka dengan hubungan mereka.

Machica mencontohkan sejumlah selebriti yang menikah dengan pejabatHidup mereka kerap diwarnai konflikMulai konflik dengan istri tua hingga berebut warisan dengan ahli waris dari istri pertamaAda juga yang harus menanggung malu karena sang suami ditangkap penegak hukum saat menerima duit suap plus lady escort yang mendampingi

"Lebih baik begini sajaHidup biasa-biasa nggak apa-apa, yang penting tenteram," katanya sambil merangkul Iqbal yang kebetulan lewat di depannya.

Pada 2001, Machica kembali menunaikan ibadah haji bersama kedua orang tuanyaDi Tanah Suci, dia memohon diberi suami yang bisa menjadi imam dan pengayom keluargaNggak pakai lama, doa itu dijawab ketika dia sampai di Tanah Air.

Saat itu dia makan di sebuah restoran di kawasan Fatmawati, Jakarta SelatanDia bertemu pengusaha tekstil asal Pakistan bernama Khalid MahmodLima hari sejak pertemuan itu, mereka sepakat menikahPernikahan kedua Machica ini dikaruniai seorang anakNamanya Aqsa Nur Azeezah yang kini berusia 3 tahun

"Ini nanti mau aku ikutkan sinetronWajahnya kan IndoCampuran Indonesia-Pakistan," katanya lantas mengelus anak manis yang rambutnya dikepang dua itu. (*/c2/ari)

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler