PURWOKERTO - Seiring makin banyaknya bantuan yang dikucurkan pemerintah untuk madrasah, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas meminta agar sekolah gencar meningkatkan kualitas standar pelayanan sekolah.
"Untuk menekan banyaknya angka putus sekolah, seluruh siswa miskin sudah diakomodir oleh Bantuan Siswa Miskin (BSM), biaya operasional sekolahpun sudah terbantu oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Untuk itu, ke depan madrasah harus lebih berprestasi," kata Kepala Seksi Madrasah Kantor Kemenag Banyumas, Ibnu Asaddudin SPd MPd.
Dia mengatakan, minimal standar pelayanan sekolah dari segi sarana prasarana, dan kualitas bembelajaran meningkat. "Jika kualitas madrasah semakin baik, maka minat masyarakt untuk menyekolahkan anaknya di madrasah juga akan meningkat," katanya.
Madrasah juga didorong supaya dapat memberikan pelayanan berstandar nasional. Untuk mewujudkan hal itu, madrasah yang memiliki jumlah siswa banyak dengan tingkat ekonomi orang tua menengah ke atas diminta untuk membuat terobosan baru.
Dia menjelaskan, meski bantuan yang diberikan pemerintah sudah banyak, bantuan tersebut tentu tidak cukup untuk mengcover seluruh kebutuhan sekolah. Oleh karena itu, sekolah perlu mendorong orang tua siswa yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas, agar tergerak untuk memberi sumbangan lebih guna melengkapi kekurangan sarpras atau kebutuhan sekolah yang lainnya.
Ibnu menambahkan, dari berbagai bantuan yang ada, sedikitnya 23.194 siswa madrasah dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga Madrasah Aliyah (MA) menerima BSM, baik yang bersumber dari APBBN maupun APBNP.
Sementara untuk BOS, jumlah siswa madrasah dari jenjang MI hingga MA yang mendapat bantuan tersebut sebanyak 42.440 siswa.
"Pencairan BOS dilakukan setiap tiga bulan sekali. Untuk jenjang MI, masing-masing siswa menerima Rp 580 ribu per tahun, masing-masing siswa Mts menerima Rp 710 ribu per tahun, dan masing-masing siswa MA menerima Rp 1 juta per tahun," imbuh dia. (ind)
BACA JUGA: 4,7 Persen Pelajar Pemakai Narkoba
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Honorer Mulai Malas Mengajar
Redaktur : Tim Redaksi