MADRID – Ibarat sebuah kapal. Real Madrid saat ini tak memiliki nakhoda. Madrid masih berlayar tanpa arah yang jelas karena belum menemukan sosok tepat pengganti pelatih sebelumnya, Jose Mourinho. Carlo Ancelotti dibidik menjadi kandidat utama. Tapi, tarik ulur dengan Paris Saint Germain belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Selain Ancelotti, ada juga nama Jupp Heynckes, dan nama-nama lain seperti Zinedin Zidane.
Hingga saat ini, Paris Saint Germain, klub yang memiliki Carlo Ancelotti, masih belum membuka pintu untuk Madrid. PSG masih membutuhkan Ancelotti karena dianggap sebagai pelatih tepat untuk membawa tim bersaing di pentas Eropa. Pada musim pertamanya, Ancelotti sudah membuktikan itu. Ia tak hanya berhasil membawa Les Parisiens –julukan PSG- merengkuh titel Ligue 1, juga membawa timnya hingga ke perempat final Liga Champions.
Fakta itulah yang membuat Madrid kepincut dengan Ancelotti. Apalagi, pelatih asal Italia itu juga punya catatan manis semasa masih melatih AC Milan dan Chelsea. Berbagai trofi bergengsi Eropa sudah pernah diraih Ancelotti bersama tim-tim yang ia asuh. Ketertarikan bahkan langsung diungkapkan Presiden Madrid, Florentino Perez.
“Ancelotti adalah sosok yang tepat menjadi pelatih di Santiago Bernabeu. Dia pelatih hebat yang sudah saya pikirkan. Sekarang dia masih bersama PSG, klub yang memiliki hubungan baik dengan kami. Carlo masih terikat kontrak satu musim lagi. Jadi kita masih harus menunggu apa yang akan terjadi,” kata Perez.
Madrid terus berusaha melunturkan pendirian PSG. Berbagai cara ditempuh oleh manajemen Madrid agar PSG mau melepas Ancelotti. Selain melakukan pendekatan kepada klub, Madrid juga langsung mempengaruhi Ancelotti. Hasilnya tidak buruk. Walaupun tidak bisa dibilang baik. Sebab, strategi Madrid itu hanya mampu mempengaruhi Ancelotti.
Ya, Ancelotti ternyata mulai merasa gerah dengan sikap manajemen PSG yang belum melakukan pembicaraan dengan dirinya mengenai rencana masa depan. Hal itu diungkapkan media di Paris, Le Parisien, bersumber dari orang dekat Ancelotti. “Carlo sangat kecewa dengan perilaku pejabat PSG. Ia tidak pernah berbicara dengan mereka dan tidak mengerti rencana mereka untuk masa depan. Carlo merasa sangat lelah dengan semua ini,” demikian laporan Le Parisien.
Kandidat selain Ancelotti adalah Jupp Heynckes, pelatih yang baru saja sukses mempersembahkan treble kepada Bayern Munchen. Heynckes, pada akhir Juni nanti, resmi akan berpisah dengan Munchen. Dan pelatih asal Jerman itu belum memiliki memilih klub selanjutnya yang akan ia latih. Heynckes sangat mungkin menjadi pengganti Mourinho jika Madrid gagal mendatangkan Ancelotti.
Pelatih asal Jerman itu pernah melatih dan mengecap sukses bersama Madrid pada musim 1997-1998. Ketika itu Heynckes mempersembahkan trofi Liga Champions dan Super Spanyol. Namun, ketika ditanya soal klub berikutnya, Heynckes justru enggan bicara terbuka. “Saya hanya ingin berlibur. Pada Juli nanti saya berlibur dan tidak bekerja di Jerman atau di negara Eropa lain,” kata Heynckes. (ish)
Hingga saat ini, Paris Saint Germain, klub yang memiliki Carlo Ancelotti, masih belum membuka pintu untuk Madrid. PSG masih membutuhkan Ancelotti karena dianggap sebagai pelatih tepat untuk membawa tim bersaing di pentas Eropa. Pada musim pertamanya, Ancelotti sudah membuktikan itu. Ia tak hanya berhasil membawa Les Parisiens –julukan PSG- merengkuh titel Ligue 1, juga membawa timnya hingga ke perempat final Liga Champions.
Fakta itulah yang membuat Madrid kepincut dengan Ancelotti. Apalagi, pelatih asal Italia itu juga punya catatan manis semasa masih melatih AC Milan dan Chelsea. Berbagai trofi bergengsi Eropa sudah pernah diraih Ancelotti bersama tim-tim yang ia asuh. Ketertarikan bahkan langsung diungkapkan Presiden Madrid, Florentino Perez.
“Ancelotti adalah sosok yang tepat menjadi pelatih di Santiago Bernabeu. Dia pelatih hebat yang sudah saya pikirkan. Sekarang dia masih bersama PSG, klub yang memiliki hubungan baik dengan kami. Carlo masih terikat kontrak satu musim lagi. Jadi kita masih harus menunggu apa yang akan terjadi,” kata Perez.
Madrid terus berusaha melunturkan pendirian PSG. Berbagai cara ditempuh oleh manajemen Madrid agar PSG mau melepas Ancelotti. Selain melakukan pendekatan kepada klub, Madrid juga langsung mempengaruhi Ancelotti. Hasilnya tidak buruk. Walaupun tidak bisa dibilang baik. Sebab, strategi Madrid itu hanya mampu mempengaruhi Ancelotti.
Ya, Ancelotti ternyata mulai merasa gerah dengan sikap manajemen PSG yang belum melakukan pembicaraan dengan dirinya mengenai rencana masa depan. Hal itu diungkapkan media di Paris, Le Parisien, bersumber dari orang dekat Ancelotti. “Carlo sangat kecewa dengan perilaku pejabat PSG. Ia tidak pernah berbicara dengan mereka dan tidak mengerti rencana mereka untuk masa depan. Carlo merasa sangat lelah dengan semua ini,” demikian laporan Le Parisien.
Kandidat selain Ancelotti adalah Jupp Heynckes, pelatih yang baru saja sukses mempersembahkan treble kepada Bayern Munchen. Heynckes, pada akhir Juni nanti, resmi akan berpisah dengan Munchen. Dan pelatih asal Jerman itu belum memiliki memilih klub selanjutnya yang akan ia latih. Heynckes sangat mungkin menjadi pengganti Mourinho jika Madrid gagal mendatangkan Ancelotti.
Pelatih asal Jerman itu pernah melatih dan mengecap sukses bersama Madrid pada musim 1997-1998. Ketika itu Heynckes mempersembahkan trofi Liga Champions dan Super Spanyol. Namun, ketika ditanya soal klub berikutnya, Heynckes justru enggan bicara terbuka. “Saya hanya ingin berlibur. Pada Juli nanti saya berlibur dan tidak bekerja di Jerman atau di negara Eropa lain,” kata Heynckes. (ish)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Janjikan Sepak Bola Menyerang
Redaktur : Tim Redaksi