Madura United Gelar Doa Bersama dan Hening Cipta untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Senin, 03 Oktober 2022 – 08:25 WIB
Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu Zia Ul Haq dan Bupati Pamekasan Baddrut mengheningkan cipta untuk korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. Kegiatan digelar di kantor Madura United FC Jalan Raya Panglegur, Minggu (2/10/2022) malam. (Abd. Aziz)

jpnn.com, PAMEKASAN - Madura United FC menggelar doa bersama dan mengheningkan cipta atas tragedi Kanjuruhan di kantor klub sepak bola itu di Pamekasan, Minggu (2/10/2022) malam.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang menewaskan sedikitnya 125 orang, usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya, pada Sabtu (1/10/22) malam

BACA JUGA: Kapolri Tegaskan akan Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

"Madura United berbelasungkawa atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, dan kami berharap kejadian ini adalah pertama dan terakhir di sepakbola Tanah Air ini," kata Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Zia Ul Haq.

Ia menyatakan tragedi Kanjuruhan yang telah menewaskan ratusan orang itu tidak boleh terulang lagi.

BACA JUGA: Aremania Ricuh di Kanjuruhan, Korlap Suporter Bicara Soal Data Korban Meninggal

Bagi Madura United, sambung Zia, nilai kemanusiaan lebih berharga dibanding hanya sebatas hiburan, dan oleh karena itu, pihaknya meminta agar pengusutan secara tuntas tragedi itu harus dilakukan sesuai dengan instruksi Presiden.

Selain dari perwakilan manajemen, doa bersama dan mengheningkan cipta di kantor klub sepakbola berjuluk 'Laskar Sape Kerrap' itu juga dihadiri perwakilan suporter klub, Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Moh Alwi dan Koordinator Keamanan Satpo Wayono.

BACA JUGA: Aremania Mengamuk di Kanjuruhan, 5 Suporter Tergeletak Ditutupi Kain dan Koran

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, serta sejumlah jurnalis dari Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan juga ikut mendoakan dan mengheningkan cipta. Hadirin semuanya menggunakan baju berwarna hitam.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan itu bermula saat sebagian suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah.

Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil polisi, barracuda. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain.

Kerusuhan semakin membesar saat ada oknum melempar flare dan benda-benda lainnya. Petugas keamanan berusaha menghalau para suporter, kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan. Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.

Banyaknya suporter yang pingsan, membuat kepanikan di area stadion. Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis tersebut tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.

Sementara itu, berdasarkan data terakhir, menyebutkan bahwa korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur sebanyak 125 orang, sedangkan yang luka dilaporkan sebanyak 323 orang.(antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler