jpnn.com - Program Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) telah dilaksanakan beberapa tahun ini di Universitas Brawijaya (UB). Program ini adalah sebuah pembelajaran yang dilaksanakan untuk mengajarkan bahasa Indonesia kepada para warga asing.
Biasanya, tidak hanya mahasiswa saja yang belajar bahasa Indonesia, tetapi juga warga asing yang tidak tercatat sebagai mahasiswa di universitas.
BACA JUGA: Pengadaan Buku Kurikulum Baru di SD dan SMP Gawat
“Program BIPA di sini kebanyakan adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa UB dan ia berasal dari negara di luar Indonesia, seperti Vietnam, Thailand, Vanuatu, Korea, dan beberapa negara lainnya,” ujar M. Fatoni Rohman seperti yang dilansir Malang Post (Grup JPNN.com), Kamis (10/7).
Dalam pelaksanaan pembelajaran ada dua tahapan yaitu pembelajaran di dalam kelas dan di luar kelas. Pembelajaran di dalam kelas biasanya dilaksanakan oleh dosen bahasa Indonesia. Pembelajaran di luar kelas dilaksanakan oleh tutor mahasiswa. Mahasiswa yang menjadi tutor mendaftarkan diri pada koordinator, kemudian diseleksi dan dipilih dua untuk mendampingi satu pembelajar.
BACA JUGA: 14 - 18 Juli Sekolah Dilarang Libur
“Untuk di luar kelas, biasanya kami meminta bantuan dari mahasiswa. Mereka akan mendampingi pembelajar dalam mempelajari bahasa Indonesia di luar kelas,” katanya.
Dalam program tahun ini, ada pembelajar BIPA dari beberapa negara. Salah satunya adalah seorang pembelajar dari Amerika yang bukan merupakan mahasiswa dari sebuah universitas. Pelaksanaan program untuk mahasiswa tersebut adalah selama tiga bulan.
BACA JUGA: Guru Wajib Tes Kejiwaan Secara Periodik
“Pelaksanaanya sudah berjalan dengan baik. Selama program berjalan, 14 hari pembelajaran dilaksanakan oleh para tutor di luar kelas,” tutur dia.
Ada dua orang mahasiswa yang melakukan tutor di luar kelas. Mereka adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UB.
“Itu untuk satu pembelajar saja. Ada juga pembelajar dari Vanuatu, yang didampingi oleh dua mahasiswa juga. Mereka juga berasal dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,” lanjutnya.
“Selama tutor, kami selalu mengajak pembelajar jalan-jalan atau makan di suatu tempat. Kami melatihnya berbicara dengan bahasa Indonesia dan mengajarkan beberapa kosakata serta kaidah-kaidah kebahasaan di sini,” ujar M. Guntur Kurniawan, salah satu tutor BIPA.
Selain itu, mereka juga mengajarkan beberapa kebudayaan di Indonesia, seperti seni pertunjukkan, alat musik tradisional, dan beberapa makanan tradisional di Jawa Timur. (mg12/oci)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Ajaran Baru Efektif 8 Agustus
Redaktur : Tim Redaksi