jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan mengatakan para mahasiswa harus memperkuat wawasan kebangsaan dan meningkatkan kesadaran bela negara. Mahasiswa juga harus mengembangkan kemampuan diri di lingkungan masyarakat.
“Mengembangkan diri itu penting dalam rangka menghadapi berbagai potensi permasalahan yang akan dihadapi, apabila nanti mahasiswa sudah terjun ke masyarakat,” kata Kasum TNI mewakili Panglima TNI saat memberikan pembekalan tentang “Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara” di Stadion Olahraga Atletik Rawamangun, Jalan Pemuda Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (19/8).
BACA JUGA: Panglima TNI: Mahasiswa Harus Optimistis Wujudkan Mimpi Besar
Kegiatan Masa Pengenal Akademik (MPA) ini diikuti sekitar 6.258 mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Menurut Kasum TNI, kegiatan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara sangat penting diberikan kepada para mahasiswa dalam rangka menghadapi kompleksitas permasalahan mulai dari terorisme,cradikalisme, separatisme, kemiskinan, konflik horizontal dan vertikal serta tidak kalah pentingnya yaitu narkoba.
BACA JUGA: Tak Hanya Andalkan Kemampuan Akademis, Mahasiswa Juga Harus Berjiwa Entrepreneur
“Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa harus mampu menghadapi itu semua dan membawa Indonesia yang lebih maju dimasa yang akan datang,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kasum TNI mengingatkan mahasiswa harus mampu melahirkan lebih dari satu sosok generasi yang tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan, namun memiliki mental kualitas ideologi. Selain itu, memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat serta visioner dan tentunya dikemas dalam kualitas wawasan kebangsaan yang tinggi dari setiap individu.
“Mahasiswa harus mempunyai semangat dan rasa membangun bangsa yang tinggi sebagai generasi penerus yang memiliki karakter bangsa di dalam menjalankan kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk memperkuat wawasan kebangsaan yang tinggi,” tegas Laksdya TNI Didit Herdiawan.
Pada kesempatan tersebut, Kasum TNI mengingatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berideologi Pancasila bukan milik satu golongan, bukan milik satu agama, bukan milik satu suku, tetapi milik kita semuanya dari Sabang sampai Merauke.
BACA JUGA: Ingat, Ini Pesan Pak Menhan untuk Mahasiswa Baru
“Bila tidak ada Islam bukan Indonesia, bila tidak ada Kristen bukan Indonesia, bila tidak ada Katolik bukan Indonesia, bila tidak ada Hindu bukan Indonesia, bila tidak ada Budha bukan Indonesia, dan bila tidak ada Khonghucu bukan Indonesia. Itulah Indonesia kita yang indah,” ujarnya.
Kasum TNI menegaskan kembali bahwa Pancasila adalah sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa Indonesia. Karena Pancasila dirumuskan dengan nilai-nilai Ketuhanan yang sudah disepakati oleh para pemuka agama pada awal kemerdekaan. “Inilah yang harus tetap kita jaga dan bina,” tandasnya.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menristekdikti Ajak Perguruan Tinggi Membumikan Alquran
Redaktur & Reporter : Friederich