jpnn.com, PALEMBANG - Mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), mengikuti Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (LKMM) sebagai salah satu cara mencegah paham radikalisme masuk ke kampus.
LKMM tersebut digelar pada Kamis (15/11) dengan sejumlah materi yang berupaya untuk membentengi mahasiswa dengan pembekalan mata kuliah Pancasila sebagai mata kuliah wajib.
BACA JUGA: Kemenparekraf Sambut Positif Ajang Grand Final Hydro Coco Cup 2019
Direktur Poltekpar Palembang Zulkifli Harahap, mengatakan bahwa LKMM bertujuan mengasah kemampuan “soft skill” mahasiswa agar tidak mudah terpengaruh aliran-aliran radikal.
"Misalnya, latihan kepemimpinan. Ini dilakukan dengan harapan bisa membendung pengaruh negatif, dan juga menjadi filter yang baik bagi mahasiswa," kata Zulkifli di Palembang, Senin (18/11).
BACA JUGA: Kemenparekraf Luncurkan Pusat Informasi Pariwisata di Johor Bahru
Belakangan ada kekhawatiran paham radikalisme menyebar di lingkungan sekolah, termasuk kampus-kampus. Namun ideologi garis keras atau radikalisme diharapkan bisa dicegah dengan kegiatan positif.
"Poltekpar Palembang memberi ruang terbuka bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan positif di kampus. Banyak sekali, mulai dari yang berkaitan dengan olahraga hingga pengembangan minat dan bakat. Kami meyakini pencegahan bisa dimulai dari hal kecil," ungkapnya.
BACA JUGA: Keragaman, Modal Dasar Melawan Radikalisme
LKMM diharapkan mendorong mahasiswa menjadi lebih aktif dan mandiri dalam organisasi internal kampus, seperti Himpunan Mahasiswa (HIMA) dari empat program studi meliputi Tata Hidang, Divisi Kamar, Seni Kuliner, serta Pengelolaan Konvensi dan Acara. Termasuk Senat Mahasiswa (SEMA) juga menjadi peserta kegiatan.(adv/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi