Mahasiswa Punya Peran Penting dalam Pemilihan Serentak 2020

Jumat, 20 November 2020 – 04:14 WIB
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Prof. Dr. Widodo Muktiyo. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Prof. Dr. Widodo Muktiyo mengatakan mahasiswa merupakan agen perubahan yang memiliki peran vital dalam kehidupan bernegara.

Dalam agenda politik akbar seperti Pemilihan Serentak 2020, mahasiswa mempunyai peranan penting untuk mengajak masyarakat melek politik untuk menyukseskan gelaran pemilihan.

BACA JUGA: Ketua KIP Apresiasi Layanan Informasi Publik Kementan di Kala Pandemi

“Mahasiswa menjadi mata dan telinga kita dalam Pemilihan. Mahasiwa dan media kampus berperan sebagai motor dan referensi bagi masyarakat agar tidak salah dan tersesat dalam mendapatkan serta mengonsumsi informasi untuk mendukung kesuksesan pesta demokrasi Pemilihan 2020,” ujar Widodo, Kamis (19/11).

Menurut Widodo, literasi politik di kampus juga perlu terus dikembangkan bagi pengelola, praktisi, wartawan, media kampus, dan para sivitas akademika.

BACA JUGA: Tak Perlu Khawatir, Vaksin Melindungi Masa Depan Generasi Muda Indonesia

Data dari KPU pada 2019, sebesar 40 persen pemilih didominasi oleh generasi Y dan Z dengan rentang usia 17 – 39 tahun.

Posisi generasi muda dalam panggung menjadi sangat penting karena mereka adalah agen perubahan.

BACA JUGA: Hadir di Acara Brownis, Mantan Istri Deddy Corbuzier Peluk Mesra Vicky Prasetyo

Peran mahasiswa menjadi agen perubahan, penggerak perubahan yang memunculkan ide-ide cemerlang, menjaga nilai seperti kejujuran, gotong royong sekaligus sebagai penerus bangsa dan sumber kekuatan moral serta pengontrol sosial melalui kritik, saran dan solusi kebijakan.

“Apalagi di saat pandemi Covid-19,  kampus harus menjadi sumber untuk menggelorakan sikap disiplin diri, optimis, berfikir positif dan bergotong royong, di masa Pemilihan Serentak 2020,” seru Widodo.

Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang Dr. Suliswiyadi memiliki pandangan serupa terkait peran mahasiswa sebagai agen perubahan untuk perbaikan bagsa ke depan.

Menurutnya, mahasiswa tidak boleh alergi dengan aktivitas politik, termasuk berpartisipasi dalam Pemilihan.

Sebagai insan kritis mahasiwa harus aktif melakukan kontrol dan pengawasan terhadap setiap proses politik yang berlangsung.

“Mahasiswa tidak boleh masa bodoh atau apriori dalam kegiatan demokrasi seperti Pemilihan. Mahasiswa memiliki peran yang sangat srategis, dapat mengedukasi masyarakat tentang pelaksaaan Pemilihan berdasarkan standar protokol kesehatan melalui kegiatan kreatif di media sosial,” kata Suliswiyadi.

Pada kesempatan yang sama, KPU mengajak mahasiswa bersama-sama memengaruhi masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas serta memberikan suara dengan benar pada 9 Desember 2020 nanti.

“Mahasiwa bisa mengajak masyarakat untuk cerdas gunakan hak pilih, yaitu kenali visi misi dan program Cakada, kenali riwayat hidup calon dan parpol pengusungnya, pastikan kualitas pilihan dan berikan suara dengan benar,” tandas Ketua KPU Magelang, Basmar Perianto Amron.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler